Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Pilpres Rusia: Presiden Putin menuju masa jabatan keempat

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Rusia, Putin EPA
Vladimir Putin diperkirakan banyak pihak tidak akan menghadapi kesulitan untuk kembali menjabat presiden Rusia hingga 2024 mendatang.

Sekitar 100 juta warga Rusia memberikan suara dalam pemilihan presiden, yang hampir dipastikan akan mengantarkan Vladimir Putin untuk masa jabatan presiden yang keempat.

Bersaing dengan tujuh calon lainnya, Putin -seperti diperkirakan oleh banyak pihak- tidak akan mendapat perlawanan serius untuk menduduki kembali kursi presiden selama enam tahun mendatang,

Baca Juga:

Bagaimanapun dia memerlukan tingkat partisipasi pemilih yang tinggi untuk memperkuat legitimasinya sebagai pemimpin, di tengah-tengah ancaman semakin terisolasinya Rusia akibat sanksi baru Amerika Serikat dan tuduhan keterlibatan Moskow dalam upaya pembunuhan mantan agen Rusia di Inggris.

Saat memberikan suara di ibu kota Moskow, Minggu (18/03), dia mengatakan hasil yang memberinya 'hak untuk melaksanakan tugas sebagai presiden' merupakan sebuah kesuksesan.

"Saya yakin program yang saya tawarkan adalah yang benar," ujar pria yang sudah menjadi pemimpin terlama Rusia sejak Stalin dulu.

Baca Juga:

Saingan Putin antara lain adalah seorang jutawan, Pavel Grudinin, mantan pembawa acara TV, Ksenia Sobchak, dan politisi beraliran nasionalis yang terkenal, Vladimir Zhirinovsky.

Rusia, Chechnya AFP
Warga Chechnya, yang mayoritas beragama Islam, memberikan suara di salah satu TPS di pinggiran kota Grozny,

Namun pemimpin oposisi utama, Alexei Navalny, dilarang ikut pemilihan karena terbukti terlibat penipuan, yang menurut Navalny bermotif politik.

Dia menyerukan aksi boikot dan mengerahkan ribuan pendukungnya untuk mengamati tempat-tempat pemungutan suara guna mengawasi kemungkingan kecurangan.

Vladimir Putin, yang kini berusia 65 tahun, menjadi pemimpin Rusia yang dominan sejak tahun 1999, baik sebagai presiden maupun perdana menteri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

_____________________________________________________________________

Dari mata-mata menjadi presiden

  • Lahir 7 Oktober 1952 di Leningrad (kini St Petersburg).
  • Kuliah di fakultas hukum dan setelah tamat bergabung dengan dinas rahasia KGB.
  • Menjadi mata-mata di negara komunis Jerman Timur.
  • Tahun 1990-an menjabat kepala staf walikota St Petersburg, Anatoly Sobchak, yang pernah mengajar hukum kepadanya.
  • Bergabung ke kantor Presiden Boris Yeltsin tahun 1997 dan diangkat menjadi Kepala Dinas Keamanan Federal, FSB (penerus KGB).
  • Menjadi perdana menteri Agustus 1999.
  • 31 Desember menjadi penjabat presiden setelah Yeltsin mengundurkan diri.
  • Menang Pilpres pada Maret 2000.
  • Terpillih kembali untuk masa jabatan kedua, 2004.
  • Konstitusi melarangnya jadi presiden untuk tiga periode berturut-turut dan diapun menjabat perdana menteri.
  • Menang untuk masa jabatan presiden ketiga tahun 2012

_____________________________________________________________________

Pemilihan presiden Rusia ini berlangsung di tengah-tengah sengketa diplomatik antara Inggris dan Rusia terkait upaya pembunuhan seorang mantan mata-mata Rusia dan putrinya di tangan Inggris.

Pemerintah Inggris menyimpulkan negara Rusia terlibat dalam upaya pembunuhan Sergei Skripal, yang berusia 66 tahun, dan putrinya, Yulia, 33 tahun, dengan menggunakan gas saraf pada 4 Maret lalu.

Keduanya hingga kini masih dalam keadaan kritis.

Rusia, Pilpres EPA
Partisipasi pemilih yang tinggi akan meningkatkan legitimasi kepemimpinan Putin.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May, kemudian mengambil tindakan dengan memulangkan 23 diplomat Rusia, yang membalasnya dengan juga mengusir 23 diplomat Inggris.

Sementara Amerika Serikat beberapa waktu lalu menjatuhkan serangkaian sanksi baru atas Rusia, yang antara lain dituduh campur tangan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016 lalu.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada