Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Di tengah kelangkaan uang tunai, kota di Venezuela terbitkan mata uang sendiri

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan

Di tengah kelangkaan uang tunai di Venezuela, sebuah kota di bagian barat negeri itu mulai menerbitkan mata uangnya sendiri.

Pemerintah kota Elorza berharap mata uang tersebut akan mempermudah warga maupun pendatang untuk melakukan jual-beli selama festival kota, yang dimulai pada hari Senin (19/03).

Baca Juga:

Mereka mengatakan, hiperinflasi parah dan kelangkaan bolivar—mata uang nasional Venezuela—telah berdampak pada perniagaan di Elorza.

Mata uang baru ini bisa dibeli di kantor walikota lewat transfer bank.

'Uang tidak mengalir'

Uang kertas yang diterbitkan di Elorza bergambar wajah pahlawan kemerdekaan José Andrés Elorza.

Baca Juga:

"Orang-orang tidak punya bolivar untuk dibelanjakan, karena itu kami membuat uang kertas dengan dua denominasi... dan kami telah menjual senilai 2 miliar bolivar," kata Walikota Solfreddy Solórzano, dari partai yang berkuasa, PSUV.

Wirausahawan lokal Canuto Garcia menjelaskan bahwa Elorza terpikir ide tersebut setelah menyadari bahwa di festival lokal yang diadakan kota terdekat "uang tidak mengalir".

"Sekarang siapapun yang ingin sekadar beli permen atau bahkan semua potongan daging sapi dalam barbeku, bisa melakukannya," kata Garcia, yang sehari-hari bekerja sebagai peternak hewan.

Venezuela mengalami tingkat inflasi tertinggi di dunia. Selama setahun sampai akhir Februari 2018, harga di Venezuela melonjak lebih dari 6.000%, menurut estimasi Majelis Nasional, yang didominasi kelompok oposisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Transaksi uang tunai warga Venezuela telah dibatasi 10.000 bolivar per orang per hari, yang setara dengan kurang dari lima sen AS di pasar gelap.

Di pasar gelap, Elorza senilai 2 miliar bolivar yang dijual pemerintah lokal setara dengan sekitar Rp123juta.

Warga dan pendatang bisa membeli Elorza lewat transfer bank atau membayar dengan kartu debit di kantor walikota, sehingga tak perlu membawa berbundel-bundel bolivar.

Uang kembali

Pemerintah lokal mengambil komisi sebesar 8% tapi berkata mereka akan menawarkan pembayaran kembali untuk Elorza yang tidak terpakai. Pedagang bisa membawa pendapatan mereka dalam Elorza ke kantor walikota pada akhir hari kerja, dan bolivar dengan nilai yang setara akan ditransfer ke akun bank mereka.

Elorza bukan kota pertama di Venezuela yang terpikir untuk mencetak uangnya sendiri.

Pada Desember, warga daerah El Panal di Caracas menerbitkan uang kertas bernama panale, yang dapat ditukarkan dengan beras yang ditanam di daerah tersebut.

Pengkritik pemerintah Presiden Nicolas Maduro menyalahkan kebijakan kontrol mata uang yang digulirkan Presiden Hugo Chavez 15 tahun lalu sebagai penyebab hiperinflasi parah di Venezuela.

Namun pemerintah mengatakan perang ekonomi yang dilancarkan negara-negara "imperialis" terhadap Venezuela serta para pengusaha jahat di negara Amerika Selatan tersebut patut disalahkan, selain penyelundupan mata uang ke negara tetangga, Kolombia.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada