Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Kantor media di AS ditembaki, lima orang tewas

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Police officers talk to a man as they respond to an active shooter inside a city building in Annapolis Reuters
Para petugas polisi mencari keterangan dari orang-orang sekitar kantor suratkabar itu.

Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke kantor Capital Gazette, sebuah grup media di Maryland, menewaskan lima orang dan melukai sejumlah orang lain.

Polisi menyebut kantor surat kabar itu secara khusus memang dijadikan sasaran serangan itu.

Baca Juga:

Staf di surat kabar Capital Gazette di Annapolis mengatakan, penyerang yang bersenjata senapan dan granat asap, menembaki ruang berita melalui pintu kaca.

Polisi mengatakan grup surat kabar itu sudah menerima ancaman "kekerasan" melalui media sosial belum lama ini.

Seorang tersangka pria kulit putih berumur 30 tahun ditangkap dan masih ditanyai polisi.

Baca Juga:

Para petugas masih menyelidiki ancaman sebelumnya terhadap media itu untuk menemukan pengirimnya.

"Ini adalah serangan yang memang menyasar Capital Gazette," kata William Krampf, wakil kepala Polisi Anne Arundel.

Dia menambahkan bahwa pria bersenjata itu "memasuki gedung dengan senapan dan mencari para korbannya sambil berjalan menuruni tangga ke lantai di bawahnya".

Dia tidak menyebut apa kemungkinan motifnya, mengapa tersangka menyasar Capital Gazette, sebuah grup media yang menerbitkan beberapa surat kabar lokal.

Map shows the Annapolis area where a shooting took place at the offices of the Capital Gazette BBC

Presiden Donald Trump sudah mendapat arahan tentang penembakan itu. Dia juga sudah mencuitkan pesan keprihatinannya.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders, mengutuk serangan terhadap "jurnalis yang tidak bersalah yang melakukan tugas mereka".

https://twitter.com/PressSec/status/1012469065661763584


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Departemen Kepolisian Kota New York (NYPD) mengatakan telah mengerahkan satuan kontraterorisme ke kantor-kantor media di dan sekitar New York City sebagai tindakan pencegahan.

Anggota parlemen dari Partai Demokrat, Anthony G Brown, menyerukan warga untuk menahan diri dalam menyudutkan orang-orang yang bekerja di bidang jurnalisme.

"Saya tentu menyerukan semua orang untuk berbicara dengan nada yang lebih sopan, nada yang lebih penuh hormat. Tidak mencaci-maki suatu kelompok, suatu industri, atau seseorang untuk apa yang mereka lakukan sebagaimana tugas mereka, dalam hal ini pers," katanya.

William Krampf, wakil kepala Polisi setempat mengatakan, mereka telah menemukan sebuah benda yang "kami yakini sebagai alat peledak" dan sudah menghancurkannya. Dia kemudian mengatakan benda itu ternyata bom asap.

Kramf menambahkan bahwa lebih dari 170 orang telah dipandu untuk keluar dengan aman dari gedung yang juga menjadi lokasi berbagai bisnis lain.

"Tidak ada yang lebih menakutkan dari mendengar sejumlah orang tertembak saat Anda berada di bawah meja Anda dan mendengar pria bersenjata itu mengokang lagi senjatanya," cuit Phil Davis, seorang wartawan di kantor itu.

Davis menggambarkan suasana penembakan di kantor surat kabar yang terletak di Annapolis, sebelah timur Washington DC itu "bagaikan zona perang".

Dia mengatakan bahwa orang-orang masih bersembunyi di bawah meja masing-masing ketika pria bersenjata itu berhenti menembak. "Saya tidak tahu mengapa. Saya tidak tahu mengapa dia berhenti menembak," katanya kepada Baltimore Sun.

 

 

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada