Komplek biara di atas pegunungan di Korea Selatan, oase purba seluas jutaan hektar purba di Arab Saudi, hingga gedung-gedung berarsirektur art deco di Mumbai merupakan situs Warisan Dunia terbaru versi UNESCO.
Dengan dimasukkan dalam Warisan Dunia UNESCO, maka semua situs tersebut akan dilindungi sesuai hukum internasional.
UNESCO atau organisasi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan PBB, dalam pertemuannya di Bahrain, menyetujui bahwa semua situs tersebut membutuhkan perlindungan, karena memiliki kekayaan sejarah, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
- UNESCO umumkan Warisan Dunia 2014
- Foto warisan dunia UNESCO
- Israel protes Kota Tua Hebron dijadikan Warisan Dunia sesuai permintaan Palestina
Qalhat, Oman: Kota pelabuhan kuno
Di sebelah timur wilayah Oman, berdiri reruntuhan kota kuno dikelilingi dinding, Qalhat, merupakan kota pelabuhan yang ramai dikunjungi pada abad ke-11 dan 15.
Menurut UNESCO, situs reruntuhan kota tua itu adalah "saksi dari peninggalan situs arkeologi yang unik."
Situs peninggalan orang-orang Kristen yang tersembunyi di Nagasaki, Jepang
Situs bersejarah itu terletak di pulau Kyushu, yang terdiri dari 10 desa, sebuah kastil dan katedral. Bangunan-bangunan itu dibangun pada abad 18 dan 19 saat agama Kristen dilarang di Jepang.
Kehadiran situs ini mencerminkan kegiatan awal misionaris Kristen dan pemukiman mereka di Jepang. "Situs ini menjadi saksi unik tradisi budaya yang dipelihara oleh orang Kristen yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi," kata Unesco.
Bangunan berarsitektur Gothic dan Art Deco: Mumbai, India
Setelah menjadi pusat perdagangan global pada akhir abad ke-19, kota Mumbai memulai proyek perencanaan kota yang ambisius, membangun gedung-gedung indah untuk kebutuhan perumahan dan komersial.
Bangunan-bangunan bergaya Victoria dibangun dengan konstruksi klasik lengkap dengan balkon dan beranda, sementara bangunan Art Deco didirikan untuk bioskop, rumah susun, dan rumah sakit dalam berbagai warna.
"Dua corak bangunan ini merupakan saksi dari fase modernisasi kota Mumbai di abad 19 dan 20," kata UNESCO.
Evolving cultural oasis: Al-Ahsa, Saudi Arabia
Al-Ahsa, di semenanjung timur Arab Saudi, adalah oase terbesar di dunia dan sudah ditinggali oleh manusia disejak zaman neolitik hingga sekarang.
Oase ini juga menjadi lokasi bagi 2,5 juta pohon kurma, perkebunan, kanal, mata air, sumur, serta danau, bangunan bersejarah serta situs arkeologi.
UNESCO menyebutnya sebagai "contoh luar biasa interaksi manusia dengan lingkungan".
Komplek biara di atas pegunungan: Korea Selatan
Komplek biara di pegunungan Sansa di Korea Selatan sudah digunakan sebagi pusat aktivitas keagamaan sejak abad ke-7.
Tujuh kuil itu memiliki halaman terbuka lengkap dengan ruang kuliah, paviliun, serta aula dengan arsitektur yang indah.
Unesco menyebut situs ini sebagai "tempat-tempat suci yang bertahan sebagai pusat keyakinan dan kegiatan keagamaan hingga sekarang".
Situs arkeologi peninggalan kekaisaran Sasaniyah di wilayah Fars, Iran
Gabungan dari struktur benteng, istana, dan rencana tata ruang kota, delapan situs arkeologi ini terletak di provinsi Fars ini merupakan peninggalan era kekaisaran Sassaniyah, dari abad ke-3 hingga ke-5.
Situs ini tak hanya merefleksikan "kegigihan untuk mengoptimalkan pemanfaatan topografi alam, tetapi juga menjadi saksi pengaruh seni Romawi dan tradisi budaya Achaemenid dan Persia," kata Unesco.
Pemukiman peninggalan prasejarah berdinding batu di Kenya
Thimlich Ohinga adalah sebutan untuk pemukiman kuno berdinding batu di dekat danau Victoria, Kenya, yang diperkirakan usianya sekitar 500 tahun.
Terawat dengan baik dan terhampar luas, pemukiman ini terletak di barat laut kota Migori. Dia merupakan benteng bagi masyarakat dan ternaknya.
UNESCO menyebut bangunan ini sebagai "contoh luar biasa dari komunitas pastoral pertama di Danau Victoria Basin".
Foto-foto ini milik UNESCO