Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

PM Israel tegur Presiden Erdogan setelah samakan Israel dengan Hilter

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Benjamin Netanyahu menjawab dengan mengatakan Turki di bawah "kediktatoran kelam". Reuters
Benjamin Netanyahu menjawab dengan mengatakan Turki di bawah "kediktatoran kelam".

Perdana Menteri Israel dengan marah menolak komentar presiden Turki yang menyatakan Israel sebagai "negara paling fasis dan paling rasis" di dunia.

Benjamin Netanyahu menuduh Recep Tayyip Erdogan "membinasakan warga Suriah dan Kurdi" setelah Erdogan membandingkan pemimpin politik Israel dengan Hitler.

Baca Juga:

Netanyahu, lewat tweet mengatakan di bawah kekuasaan Erdogan, Turki menjadi "kediktatoran kelam".

Hubungan kedua negara menegang akhir-akhir ini.

Meskipun sebelumnya sempat menjadi sekutu dekat, Turki memutus hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2010 setelah 10 pegiat pro-Palestina Turki terbunuh dalam bentrokan dengan komando Israel yang memasuki kapal milik Turki, yang berusaha menembus blokade laut di Jalur Gaza.

Baca Juga:

Hubungan membaik pada tahun 2016, tetapi diplomat senior masing-masing dikirim pulang pada bulan Mei tahun ini karena pertikaian terkait pembunuhan Israel atas warga Palestina di tengah-tengah unjuk rasa yang terjadi di perbatasan Gaza-Israel.

Kelompok hak asasi manusia menuduh pasukan Israel menggunakan kekerasan yang berlebihan.

Israel menyatakan mereka menembak hanya untuk membela diri atau terhadap warga Palestina yang berusaha menyusup ke wilayahnya dengan menggunakan demonstrasi sebagai kedok untuk melakukan penyerangan.

Erdogan adalah pengecam keras kebijakan Israel terhadap Palestina. Reuters
Erdogan adalah pengecam keras kebijakan Israel terhadap Palestina.

'Semangat Hitler'

Dalam sebuah pidato kepada partainya AKP yang Islamis, Erdogan dengan tajam mengkritik hukum kontroversial yang diloloskan Israel minggu lalu yang menggolongkan negara itu sebagai negara Yahudi.

"Langkah ini memperlihatkan, tanpa sedikitpun keraguan, bahwa Israel adalah negara paling Zionis, fasis dan rasis di dunia," kata Erdogan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak ada perbedaan antara obsesi Hitler terhadap ras Arya dengan pemahaman Israel bahwa tanah kuno ini hanyalah untuk warga Yahudi.

"Semangat Hitler, yang menyebabkan terjadinya bencana besar dunia, bangkit kembali di antara sebagian pemimpin Israel," dia menambahkna.

Israel memandang perbandingan dengan rezim Nazi, yang membunuh enam juta warga Yahudi di Eropa saat Holokos, sebagai suatu ejekan yang mengerikan.

Netanyahu segera bereaksi lewat Twitter dengan menuduh Erdogan "membantai warga Suriah dan Kurdi serta memenjarakan puluhan ribu warganya".

Dia menambahkan, "Kenyataan bahwa si 'demokrat besar' Erdogan menyerang hukum nasional (Israel) adalah pujian terbesar.

"Turki di bawah Erdogan menjadi kediktatoran kelam, sementara Israel berusaha mempertahankan kesamaan hak bagi semua warganya, sebelum dan sesudah hukum (nasional)".

Ini bukanlah untuk pertama kalinya Erdogan melancarkan serangan kata-kata terhadap Israel. Permulaan tahun ini, Erdogan menyatakan Netanyahu sebagai seorang "pelaku pendudukan" dan "seorang teroris".

Netanyahu menjawab dengan mengatakan Israel "tidak akan digurui terkait dengan moralitas oleh seseorang yang selama bertahun-tahun membom warga sipil tanpa pandang bulu".

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada