Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Melania Trump mendukung bintang NBA LeBron James setelah dihina suaminya

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan

Ibu Negara AS Melania Trump mendukung pemain basket LeBron James, beberapa jam setelah suaminya membuat komentar menghina terhadap LeBron James di media sosial Twitter.

James sebelumnya mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Trump memecah belah (bangsa) dan telah mendorong para rasis.

Baca Juga:

Menanggapi itu, Trump mempertanyakan kecerdasan James, mengatakan tidak mudah untuk membuat pemain NBA itu "terlihat pintar".

Namun, juru bicara Melania Trump mengatakan James "bekerja untuk hal-hal baik" dengan mendirikan sebuah sekolah di kampung halamannya di Ohio.

Dia mengatakan Melania Trump ingin " membuka dialog tentang masalah-masalah yang dihadapi anak-anak".

Baca Juga:

Awal pekan ini, dalam sebuah wawancara di CNN, James mengatakan kepada Don Lemon bahwa olahraga telah memberikan kesempatan kepadanya untuk bertemu orang-orang dengan latar belakang dan ras yang berbeda.

"Olahraga tidak pernah menjadi sesuatu yang memecah belah orang. Itu selalu menjadi sesuatu yang menyatukan orang," katanya.

"Dia [Trump] memecah belah kita dan apa yang saya perhatikan selama beberapa bulan terakhir adalah bahwa dia sepertinya menggunakan olahraga untuk memecah belah kita dan itu adalah sesuatu yang tidak bisa saya terima, karena bagi saya olahraga adalah yang membuat saya dapat berada di sekitar orang berkulit putih untuk pertama kalinya."

Dia juga berpendapat bahwa tindakan Trump telah mendorong para rasis, mengatakan: "Saya pikir [rasisme] selalu ada. Tapi saya pikir presiden yang bertanggung jawab sekarang telah memberi orang - mereka tidak peduli sekarang, mereka melakukannya dengan kasar."

Pada hari Sabtu, presiden menanggapi di Twitter mengatakan: "Lebron James baru saja diwawancarai oleh pria terbodoh di televisi, Don Lemon."

"Dia membuat Lebron terlihat pintar, yang tidak mudah dilakukan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

https://twitter.com/realDonaldTrump/status/1025586524782559232?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1025586524782559232&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Fnews%2Fworld-us-canada-45070210

Trump juga mengatakan bahwa dia lebih memilih legenda NBA Michael Jordan dibanding bintang LA Lakers itu.

Dukungan presiden terhadap bintang bola basket Michael Jordan mungkin merujuk perdebatan lama tentang apakah Jordan atau James yang lebih baik.

Namun, Jordan juga menyatakan dukungannya untuk James. Dia mengatakan kepada media melalui juru bicaranya: "Saya mendukung L.J. [LeBron James]. Dia melakukan pekerjaan luar biasa untuk komunitasnya."

Wartawan BBC untuk Amerika Utara, Anthony Zurcher, mengatakan bahwa pernyataan Ibu Negara AS itu mengandung kritik terselubung atas twit suaminya.

https://twitter.com/awzurcher/status/1025820295762989059?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1025820295762989059&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Fnews%2Fworld-us-canada-45070210

Presiden Trump mengambil sikap keras pada perdebatan yang sedang berlangsung mengenai pemain NFL (National Football League) yang menolak untuk berdiri selama lagu kebangsaan dinyanyikan sebagai protes terhadap ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi.

Dia telah berulang kali mengatakan bahwa siapa pun yang berlutut selama lagu kebangsaan dinyanyikan harus dipecat.

Selama wawancara, James juga membahas sekolah baru yang ia buka untuk anak-anak kurang mampu di kota kelahirannya Akron, Ohio, yang menawarkan makanan gratis dan sepeda untuk para siswa, serta bantuan penempatan kerja untuk orang tua dan bank makanan.

Pewawancara Don Lemon mengkritik twit Trump, dan menanggapinya dengan merujuk pada pemisahan anak dari orang tua migran mereka: "Siapa yang sebenarnya bodoh? Pria yang menempatkan anak-anak di ruang kelas atau orang yang menempatkan anak-anak di kandang?"

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada