Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Pemilu berdarah di Bangladesh: PM Sheikh Hasina menang lagi, oposisi minta pemilu ulang

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Sheikh Hasina Reuters
PM Sheikh Hasina, telah berkuasa di Bangladesh sejak 2009

Komisi Pemilihan Umum Bangladesh menyatakan bahwa partai berkuasa Liga Awami pimpinan Perdana Menteri Sheikh Hasina telah memenangi pemilu sehingga Hasina dapat menjabat untuk ketiga kalinya.

Pemilu ditandai dengan sejumlah bentrokan berdarah antar aktivis partai saat pencoblosan, mengakibatkan setidaknya 17 orang meninggal dunia.

Baca Juga:

Sementara itu, koalisi oposisi utama Bangladesh menuntut dilangsungkannya pemilu ulang karena adanya berbagai laporan kecurangan.

"Kami mendesak komisi pemilihan umum untuk membatalkan hasil lelucon ini sesegera mungkin," kata pemimpin oposisi, Kamal Hossain.

"Kami menuntut pemilu baru digelar di bawah pemerintah yang netral secepat mungkin," tambahnya.

Baca Juga:

Komisi Pemilihan Umum Bangladesh, sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters, telah mengkaji berbagai tuduhan kecurangan pada kertas suara dari 'seantero negeri' dan akan mengusutnya.

Liga Awami disebut telah merebut 281 dari 350 kursi parlemen. Adapun kubu oposisi hanya menduduki tujuh kursi.

Apa tuduhan oposisi?

Liga Awami pimpinan Hasina telah menjadi partai berkuasa di Bangladesh sejak 2009. Namun, salah satu partai oposisi mengklaim Liga Awami mengerahkan sejumlah orang yang memilih berulang kali di berbagai tempat pemungutan suara (TPS).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara Partai Bangladesh Nasional (BNP) menuding ada 'ketidakwajaran' pada 221 dari 300 kursi yang diperebutkan.

Dhaka Reuters
Sejumlah warga mengantre di tempat pemungutan suara di ibu kota Dhaka.

Koresponden BBC menyaksikan bahwa kotak-kotak suara di sebuah TPS di Kota Chitaggong terisi kertas suara yang sudah digunakan, beberapa jam sebelum pemilu berlangsung. Petugas di TPS tersebut menolak berkomentar.

Kejanggalan lainnya, hanya saksi-saksi partai berkuasa yang ada di TPS tersebut dan beberapa TPS lainnya di kota kedua terbesar Bangladesh itu.

Sedikitnya 47 kandidat dari aliansi oposisi mengundurkan diri sebelum pemilu berakhir, menuding adanya kecurangan dan intimidasi.

Berbagai aktivis, pengamat, dan partai oposisi telah memperingatkan bahwa pemilu kali ini tidak akan berlangsung secara jujur dan adil, namun partai berkuasa menuduh kubu oposisi melayangkan tudingan tak berdasar.

"Pada satu sisi mereka melayangkan tuduhan-tuduhan. Di sisi lain, mereka menyerang kader dan pemimpin partai kami. Itulah tragedi di negara ini," ujar Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada