Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Enam tempat di Indonesia, termasuk Jakarta, 'terancam banjir' karena es mencair

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Greenland Getty Images
Jangan Anda pikir karena Indonesia jauh dari Greenland maka mencairnya es di sana tidak akan berdampak ke Jakarta.

NASA telah meluncurkan sebuah peralatan internet yang memperkirakan kota-kota dunia yang akan terkena dampak dan mencairnya lapisan, seperti diungkapkan para peneliti.

Dengan peralatan itu, bisa terlihat bagaimana perkiraan air yang mencair dari es itu 'terdistribusi' secara global.

Baca Juga:

"Peralatan itu memberikan, untuk setiap kota, gambaran tentang gunung es, lapisan es, maupun puncak es yang mana yang amat penting," tutur para peneliti.

Jadi jangan menganggap bahwa karena Indonesia jauh dari kawasan gunung es, maka tidak akan terkena dampak dari mencairnya gunung maupun lapisan es di Kutub Utara atau Selatan.

Soalnya, menurut para ilmuwan, perputaran Bumi dan efek gravitasi akan membuat air dari gunung maupun lapisan es akan menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga:

Jakarta, misalnya, berdasarkan perkiraan para ilmuwan maka akan terkena dampak dari peningkatan permukaan laut setinggi, 1,713 mm.

Selain Jakarta, empat kota dan satu kawasan lain yang masuk dalam peralatan internet yang dikembangkan oleh Laboratorium Propulsi Jet NASA di California itu adalah:

  • Banda Aceh : peningkatan permukaan air laut 1,713 mm
  • Jawa Timur : 1,766 mm
  • Makassar : 1,764 mm
  • Manado : 1,780 mm
  • Jayapura : 1,747 mm

Laporan tentang predikisi peningkatan permukaan laut tersebut sudah diterbitkan di Science Advances.

"Sejalan dengan kota-kota dan negara-negara yang berupaya membangun rencana untuk mengurangi banjir, mereka harus berpikir 100 tahun ke depan jika ingin mengkaji risikonya dengan cara yang sama dilakukan oleh perusahaan asuransi," kata Dr Erik Ivins.

"Dan peralatan baru ini memberikan cara bagi mereka untuk melihat lapisan es yang seharusnya paling mereka khawatirkan."

Dengan peralatan itu maka terlihat juga peningkatan permukaan air laut yang signifikan akibat dari perubahan di lapisan es di sebelah bagian barat laut Greenland.

Es BBC
Faktor gravitasi antara lain ikut membuat es yang mencair di Kutub Utara dan Selatan akan terdistribusi ke seluruh dunia.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang ilmuwan lain, Dr Eric Larour, mengatakan ada tiga proses utama yang mempengaruhi 'jejak permukaan laut' atau istilah untuk pola perubahan permukaan laut di seluruh dunia.

Yang pertama adalah grafiti.

"Hal itu (lapisan-lapisan es) ini adalah massa besar yang mengerahkan daya tarik ke laut," kta Dr Larour.

"Ketika es menyusut, daya tarik tersebut berkurang dan laut akan menjauh dari massa itu."

Sejalan dengan daya 'tarik-dorong' itu, daratan di bahwa lapisan es yang mencair akan mengembang secara vertikal, karena sebelumnya ditekan oleh lapisan es yang berat."

Greenland BBC
Laporan tentang predikisi peningkatan permukaan laut ini diterbitkan di Science Advances.

Faktor terakhir yang mempengaruhi adalah planet yang berputar.

"Anda bisa memikirkan Bumi yang beputar," kata Dr Larour. "Pada saat berputar, dia bergoyang dan pada saat massa di permukaan berubah, maka goyangannya juga berubah."

"Hal itu, pada gilirannya meredistribusi air di seluruh Bumi."

Dengan memperkirakan semua faktor tersebut ke dalam kalkulasi, maka para peneliti mampu membangun sebuah peralatan prakiraan untuk kota-kota dunia tersebut.

"Kami bisa menghitung kepekaan yang tepat -untuk kota tertentu- tentang permukaan laut untuk setiap massa es di dunia," jelas Dr Larour kepada BBC.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada