Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Diduga terkait Gulen, lebih dari 1.000 orang di 76 kota di Turki ditangkap polisi

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Pasukan Turki yang terlibat dalam usaha kudeta bulan Juli 2016, menyerahkan diri. Getty Images
Saat kudeta gagal Juli 2016, sejumlah anggota Pasukan Turki yang terlibat telah menyerahkan diri.

Polisi di Turki meluncurkan operasi untuk menangkap lebih 1.000 orang di 76 kota, yang diduga terkait dengan ulama yang mengasingkan diri di Amerika Serikat, Fethullah Gulen.

Dia dituduh pemerintah Turki mengorganisir usaha kudeta gagal pada tahun 2016.

Baca Juga:

Surat penangkapan terhadap mereka mengacu pada ujian rekrutmen polisi sembilan tahun lalu, di mana jaksa menyebut telah direkayasa agar pendukung Gulen dapat memberikan jawaban dalam tes tersebut.

Pemerintah menyatakan ini adalah bagian dari usaha untuk melemahkan demokrasi Turki.

Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu, mengatakan pada hari Minggu bahwa "operasi besar" memang akan dilakukan terhadap para pendukung Gulen.

Baca Juga:

"Para setan tidak bisa mengulangi kebohongan seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Kami akan menghabiskan mereka," kata Soylu seperti dikutip kantor berita Reuters.

Presiden Erdogan EPA
Pemerintahan Turki di bawah Presiden Erdogan mengatakan aksi ini diperlukan untuk mengatasi ancaman terhadap keamanan nasional.

Operasi di puluhan kota

Sampai sejauh ini sudah 124 terduga pelaku ditahan dalam operasi yang diluncurkan kantor jaksa agung Ankara.

Ini adalah operasi terbesar terhadap pendukung Gulen sejak usaha kudeta yang menyebabkan pemerintah memenjarakan lebih 77.000 orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aksi ini menunjukkan pemerintah tidak berhenti menindak dua setengah tahun setelah para tentara yang membelot, menggunakan pesawat tempur, helikopter dan tank untuk merebut kekuasaan.

Lebih dari 250 orang tewas dalam kudeta gagal tersebut, di mana ulama Fethullah Gulen, yang sebelumnya adalah sekutu Presiden Tayyip Erdogan, menyangkal terlibat

Gulen mengasingkan diri sendiri di Pennsylvania, AS sejak tahun 1999.

Ulama Fatulleh Gulen mengasingkan diri sendiri dan tinggal di Pennsylvania, AS. AFP
Ulama Fatulleh Gulen mengasingkan diri sendiri dan tinggal di Pennsylvania, AS.

Kecaman

Sekutu Turki di Barat mengecam operasi yang dilakukan di bawah keadaan darurat yang dinyatakan setelah kudeta dan tetap berlaku sampai bulan Juli tahun lalu.

Pengkritik Erdogan menuduhnya menggunakan kudeta gagal sebagai alat untuk menghancurkan musuh-musuhnya.

Sementara pemerintah Turki mengatakan aksi ini diperlukan untuk mengatasi ancaman terhadap keamanan nasional.

Menteri Pertahanan Hulusi Akar, yang adalah mantan kepala staf militer, mengatakan lebih 15.000 anggota militer diberhentikan sejak kudeta, termasuk 150 jenderal dan laksamana.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada