Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Kisah ahli waris palsu yang menipu para sosialita New York

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Anna Sorokin theannadelvey/Instagram
Selama 10 bulan, Anna Sorokin menjalani kehidupan mewah dengan mengaku sebagai sosialita kelas atas di Manhattan

Ia memperkenalkan dirinya sebagai Anna Delvey, ahli waris keturunan Jerman dengan kekayaan senilai US$67 juta (Rp944,2 miliar).

Delvey tinggal di hotel bintang lima, mengenakan pakaian para perancang ternama, menghadiri berbagai pesta eksklusif, bepergian dengan jet pribadi dan royal memberi uang tip sebesar US$100 (Rp1,4 juta).

Baca Juga:

Identitasnya dengan cepat memberinya tempat di antara masyarakat kelas atas di kota New York.

Yang jadi soal, sosok Nona Delvey tak pernah benar-benar ada. Nama aslinya adalah Anna Sorokin, seorang penipu perempuan keturunan Jerman-Rusia berusia 28 tahun, yang kini tengah diadili dalam kasus pencurian uang lewat sejumlah aksi penipuan senilai total US$275 ribu (Rp3,8 miliar).

"Diduga terdakwa melakukan tindak pidana mulai dari cek palsu hingga pinjaman senilai enam digit, termasuk sejumlah penipuan yang membuatnya mendapatkan perjalanan gratis ke Maroko dan terbang menggunakan pesawat pribadi," ungkap Cyrus Vance, Jaksa Distrik Manhattan, yang mengajukan tuntutan awal terhadapnya pada Oktober 2017 lalu.

Anna Sorokin di Tumblr Fashion Honor presented to Rodarte pertama yang digelar di The Jane Hotel, 9 September 2014 di New York, AS Getty Images
Anna Sorokin (kanan) pada sebuah peragaan busana di New York tahun 2014 - sebelum masa di mana ia terlibat kasus penipuan yang dipersidangkan

Jet pribadi dan liburan mewah

Baca Juga:

Menurut jaksa, antara November 2016 dan Agustus 2017, Sorokin tidak hanya menipu hotel, bank, dan bisnis, tetapi juga teman-temannya.

Ia merasa betah dalam dunia mode dan seni rupa serta menyatakan rencana untuk mendirikan klub seni swasta, yang akan dinamai Yayasan Anna Delvey.

Sorokin mengaku ia perlu meminjam sejumlah uang, dengan dalih kerumitan birokrasi menghalanginya memindahkan kekayaan yang dimilikinya dari Eropa ke AS.

Pada bulan November 2016, ia membuat laporan bank palsu dan dokumen palsu lainnya untuk mengajukan pinjaman sebesar US$22 juta (Rp310 miliar) untuk membuka klub seninya di Manhattan.

Anna Sorokin theannadelvey/Instagram
Tidak peduli reputasinya, Anna Sorokin memiliki lebih dari 56 ribu pengikut di Instagram

Permintaan dengan jumlah tersebut ditolak, namun ia tetap diberikan uang muka sebesar US$100 ribu (Rp1,4 miliar)

Menurut jaksa, Sorokin menggunakan cek bodong untuk memindahkan uang di antara rekening bank yang berbeda, lalu menarik uang itu sebelum ceknya ditolak.

Mereka menuduhnya menggunakan uang hasil penipuan untuk membayar tagihan sebesar US$30 ribu (Rp422,7 juta) di sebuah hotel mewah di kawasan elite Soho, kota New York.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga dituduh menyewa jet pribadi dan tak pernah membayar ongkos sewa sebesar US$35 ribu (Rp493,2 juta).

Pesawat jet pribadi nan mewah terparkir di sebuah bandara Getty Images

Salah satu korbannya, Rachel Williams, mengatakan kepada New York Magazine bahwa ia pernah diundang Sorokin dalam perjalanan gratis ke Maroko. Ketika kartu kredit sang ahli waris palsu itu ditolak, ia lantas meminta Rachel membayar tagihannya, dan berjanji akan mengganti uangnya.

Perjalanan liburan itu termasuk villa mewah sewaan dengan kolam renang dan pelayan pribadi selama enam malam. Williams tidak pernah menerima uang ganti untuk biaya sebesar US$62 ribu (Rp873,7 juta) yang ia keluarkan.

'Bukan sebuah peragaan busana'

Sorokin menggunakan uang hasilnya menipu untuk membeli pakaian-pakaian mahal, dan membayar sesi latihan pribadi serta gaya hidup mewahnya, menurut jaksa.

Akan tetapi pengacaranya, Todd Spodek, mengatakan kepada juri bahwa kliennya tidak pernah berniat mencuri uang dari siapa pun. Ia mengklaim bahwa Sorokin hanya mencoba mengulur waktu hingga ia dapat membangun sebuah bisnis yang sukses dan membayar semua utangnya.

Sorokin hadir di persidangan 11 April 2019 AFP
Sorokin menolak hadir di pengadilan mengenakan pakaian yang ia sebut tidak sesuai standarnya

Sementara persidangan berlanjut, dengan 25 saksi yang diperkirakan akan hadir di hadapan para juri, satu hal menarik perhatian para wartawan: harga pakaian yang dikenakan terdakwa, yang mencakup sejumlah merek kenamaan seperti Yves Saint Laurent dan Miu Miu.

Sorokin dilaporkan memiliki penata gaya sendiri dan dalam dua kesempatan ia terlambat, setelah menolak mengenakan pakaian yang diberikan kepadanya di persidangan. Menurutnya, pakaian itu tidak memenuhi standarnya.

"Ini bukan peragaan busana," tukas hakim Diane Kiesel yang marah pada salah satu kesempatan, ketika Sorokin terlambat hadir di persidangan. "Ini hari terakhir kita bermain-main dengan pakaian."

Sorokin telah ditahan sejak tahun 2017. Jika ia terbukti bersalah, ia akan menghadapi hukuman penjara selama 15 tahun. Ia juga bisa dideportasi ke Jerman, karena visa AS-nya telah kedaluwarsa.

Kisahnya akan dihidupkan kembali dalam sebuah serial Netflix yang diproduksi serta naskahnya ditulis oleh Shonda Rhimes, sosok di balik serial TV AS populer Grey's Anatomy dan Scandal.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada