Seorang ibu memohon kepada panel juri dalam sidang agar tidak menjatuhkan hukuman mati terhadap mantan suami yang membunuh lima anak mereka.
Dalam persidangan yang digelar di South Carolina, Amerika Serikat, Amber Kyzer mengatakan bahwa mantan suaminya, Tim Jones Jr, "tidak menunjukkan belas kasihan sama sekali kepada anak-anak saya, namun anak-anak saya mencintainya".
Pria berusia 37 tahun ini didakwa atas pembunuhan lima anak kandungnya yang berusia satu hingga delapan tahun, Mei lalu.
Aksi pembunuhan dilakukan di rumahnya di dekat Lexington, pada 28 Agustus 2014.
- Polisi Arizona tangkap pelaku pembunuhan berantai
- Istri pimpinan KKK didakwa atas pembunuhan
- Nenek berusia 102 tahun jadi tersangka pembunuhan di panti jompo
Panel juri kini tengah mempertimbangkan apakah Jones harus dieksekusi mati atau dipenjara seumur hidup.
"Saya mendengar apa yang anak-anak saya lalui dan apa yang mereka alami," ujar Kyzer dalam persidangan, Selasa (11/03) waktu setempat.
"Sebagai seorang ibu, jika saya bisa merobek wajahnya, saya akan melakukannya.
"Itulah panggilan ibu dalam diri saya. Itulah mama beruang."
Kyzer mengatakan kepada para juri bahwa dia menentang hukuman mati sepanjang hidupnya.
Dia menambahkan, meskipun kadang-kadang berharap sistem hukum akan "menghukum berat" mantan suaminya, pada akhirnya dia tidak akan memilih untuk memberikan hukuman mati kepada pria tersebut.
"Dia tidak menunjukkan belas kasihan kepada anak-anak saya dengan cara apa pun," katanya.
"Namun anak-anak saya mencintainya dan jika saya berbicara atas nama anak-anak saya dan bukan saya sendiri, itulah yang harus saya katakan."
Bagaimanapun, Kyzer menambahkan, dia akan menghormati keputusan apa pun yang dipilih oleh juri.
Dia dipanggil untuk memberikan bukti di pengadilan oleh pengacara Jones.
Pasangan itu menikah enam minggu setelah pertemuan mereka pada 2014, ketika keduanya bekerja di taman hiburan anak-anak di daerah Chicago.
Namun, dalam kesaksiannya Mei lalu, Kyzer menuturkan bahwa pernikahan itu menjadi hambar ketika Jones menjadi sangat taat beragama, menuntut perempuan untuk "dilihat dan tidak didengar".
Ketika akhirnya bercerai setelah menikah selama sembilan tahun, Kyzer memberikan hak asuh kepada Jones sebab dia memiliki pekerjaan mapan sebagai insinyur komputer Intel dengan kekayaan US$80.000 atau sekitar Rp 1,1 miliar dan sebuah mobil.
Dia bertemu anak-anaknya setiap hari Sabtu di restoran Chick-fil-A.
Dalam persidangan diketahui bahwa pada hari Jones membunuh anak-anaknya, dia mengamuk ketika dia menemukan Nahtahn yang berusia enam tahun sedang bermain dengan stopkontak di rumah mereka.
Dia membunuh bocah itu dan kemudian memutuskan untuk mencekik empat anak lainnya, Elaine yang berumur satu tahun, Gabriel yang berumur dua tahun, Elias yang berusia tujuh tahun, dan Mera yang berumur delapan tahun.
Jones membungkus mayat-mayat anaknya dengan plastik, memasukkannya ke dalam mobilnya, dan berkeliling selama sembilan hari sebelum meletakkan jasad mereka di daerah pedesaan Alabama.
Dia ditangkap saat berhenti di Mississippi ketika seorang petugas polisi mengenali "bau kematian" yang datang dari mobil.
Jones mengaku tidak bersalah dengan alasan kejiwaan.
Tim pembela mengatakan dia menderita skizofrenia yang tidak terdiagnosis, penyakit mental yang menimpa ibunya juga.
Mereka berargumen bahwa penyakitnya kambuh ketika istrinya meninggalkannya demi seorang remaja yang tinggal di sebelah rumah.