Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Seorang ibu mohon pengadilan tidak hukum mati mantan suami yang membunuh lima anaknya

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan

Seorang ibu memohon kepada panel juri dalam sidang agar tidak menjatuhkan hukuman mati terhadap mantan suami yang membunuh lima anak mereka.

Dalam persidangan yang digelar di South Carolina, Amerika Serikat, Amber Kyzer mengatakan bahwa mantan suaminya, Tim Jones Jr, "tidak menunjukkan belas kasihan sama sekali kepada anak-anak saya, namun anak-anak saya mencintainya".

Baca Juga:

Pria berusia 37 tahun ini didakwa atas pembunuhan lima anak kandungnya yang berusia satu hingga delapan tahun, Mei lalu.

Aksi pembunuhan dilakukan di rumahnya di dekat Lexington, pada 28 Agustus 2014.

Panel juri kini tengah mempertimbangkan apakah Jones harus dieksekusi mati atau dipenjara seumur hidup.

Baca Juga:

"Saya mendengar apa yang anak-anak saya lalui dan apa yang mereka alami," ujar Kyzer dalam persidangan, Selasa (11/03) waktu setempat.

"Sebagai seorang ibu, jika saya bisa merobek wajahnya, saya akan melakukannya.

"Itulah panggilan ibu dalam diri saya. Itulah mama beruang."

Kyzer mengatakan kepada para juri bahwa dia menentang hukuman mati sepanjang hidupnya.

Dia menambahkan, meskipun kadang-kadang berharap sistem hukum akan "menghukum berat" mantan suaminya, pada akhirnya dia tidak akan memilih untuk memberikan hukuman mati kepada pria tersebut.

"Dia tidak menunjukkan belas kasihan kepada anak-anak saya dengan cara apa pun," katanya.

"Namun anak-anak saya mencintainya dan jika saya berbicara atas nama anak-anak saya dan bukan saya sendiri, itulah yang harus saya katakan."

Bagaimanapun, Kyzer menambahkan, dia akan menghormati keputusan apa pun yang dipilih oleh juri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia dipanggil untuk memberikan bukti di pengadilan oleh pengacara Jones.

Pasangan itu menikah enam minggu setelah pertemuan mereka pada 2014, ketika keduanya bekerja di taman hiburan anak-anak di daerah Chicago.

Namun, dalam kesaksiannya Mei lalu, Kyzer menuturkan bahwa pernikahan itu menjadi hambar ketika Jones menjadi sangat taat beragama, menuntut perempuan untuk "dilihat dan tidak didengar".

Ketika akhirnya bercerai setelah menikah selama sembilan tahun, Kyzer memberikan hak asuh kepada Jones sebab dia memiliki pekerjaan mapan sebagai insinyur komputer Intel dengan kekayaan US$80.000 atau sekitar Rp 1,1 miliar dan sebuah mobil.

Dia bertemu anak-anaknya setiap hari Sabtu di restoran Chick-fil-A.

Dalam persidangan diketahui bahwa pada hari Jones membunuh anak-anaknya, dia mengamuk ketika dia menemukan Nahtahn yang berusia enam tahun sedang bermain dengan stopkontak di rumah mereka.

Dia membunuh bocah itu dan kemudian memutuskan untuk mencekik empat anak lainnya, Elaine yang berumur satu tahun, Gabriel yang berumur dua tahun, Elias yang berusia tujuh tahun, dan Mera yang berumur delapan tahun.

Timothy Ray Jones is seen in an undated picture provided by the Smith County Sheriff's Department in Smith County, Mississippi 9 September 2014 Reuters
Jones mengaku tidak bersalah dengan alasan kejiwaan.

Jones membungkus mayat-mayat anaknya dengan plastik, memasukkannya ke dalam mobilnya, dan berkeliling selama sembilan hari sebelum meletakkan jasad mereka di daerah pedesaan Alabama.

Dia ditangkap saat berhenti di Mississippi ketika seorang petugas polisi mengenali "bau kematian" yang datang dari mobil.

Jones mengaku tidak bersalah dengan alasan kejiwaan.

Tim pembela mengatakan dia menderita skizofrenia yang tidak terdiagnosis, penyakit mental yang menimpa ibunya juga.

Mereka berargumen bahwa penyakitnya kambuh ketika istrinya meninggalkannya demi seorang remaja yang tinggal di sebelah rumah.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada