Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Korea Utara: Kim Jong-un, 'raja bintang pagi' yang terpilih menjadi pemimpin Korut

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Kim Jong-un KCNA
Media pemerintah Korea Utara menampilkan Kim Jong-un yang sedang merayakan peluncuran rudal balistik pada 2017.

Berbagai laporan menyebutkan bahwa Kim Jong-un menderita sakit keras setelah menjalani bedah jantung, tetapi para pejabat di Korea Selatan yang melakukan pemantauan mengatakan berita itu tidak benar, lapor wartawan BBC di Seoul, Laura Bicker.

Dengan kondisi Korea Utara yang tertutup maka tidak mungkin melakukan verifikasi terkait dengan sejumlah laporan dengan judul antara lain Kim Jong-un "sakit keras" dan "menjalani penyembuhan setelah operasi".

Baca Juga:

Kantor presiden Korea Selatan mengatakan tidak menemukan tanda-tanda khusus dari Korea Utara yang menunjukkan bahwa Kim Jong-un, 36, "sakit keras".

China, yang memiliki kedekatan dengan Korea Utara, juga menampik kabar bahwa Kim sedang sakit keras.

Kim Jong-un mengambil alih kepemimpinan tertinggi Korea Utara dengan latar belakang pengalaman politik atau militer yang minim.

Baca Juga:

Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un yang kerap disebut "Pemimpin Tersayang", sedang dalam proses menggembleng sang anak, ketika dia meninggal pada Desember 2011.

Sesaat setelah ayahnya meninggal, Kim muda dipuji sebagai seorang "penerus yang hebat". Selang dua pekan kemudian, dia diangkat sebagai kepala partai, negara, dan angkatan bersenjata.

Terlepas dari pertemuan bersejarah dengan AS dan langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan dengan Korea Selatan, sejak saat itu dia telah menunjukkan komitmennya untuk memajukan program senjata Korea Utara dengan memerintahkan uji coba nuklir dan rudal.

Ia juga menunjukkan dirinya sebagai sosok tanpa belas kasih dengan menyingkirkan pamannya yang kuat. Pembunuhan kakaknya, Kim Jong-nam, juga secara luas dikaitkan dengan perintah darinya.

Julukan 'Raja bintang pagi'

Kim Jong-un, putra bungsu Kim Jong-il dan istri ketiganya, Ko Yong-hui, lahir pada tahun 1983 atau 1984.

Awalnya ia tidak dianggap sebagai calon penerus kekuasaan ayahnya. Para analis justru berfokus pada kakak dari ibu yang berbeda, Kim Jong-nam, dan kakak kandungnya, Kim Jong-chol.

kim jong-un AFP
Foto ini menampilkan Kim Jong-un saat masih pelajar di Swiss.

Namun dengan dideportasinya Kim Jong-nam dari Jepang pada Mei 2001 serta adanya laporan bahwa saudara tiri Kim Jong-chol "kurang jantan", peluang Kim Jong-un untuk terpilih semakin meningkat.

Para analis melihatnya sebagai pemimpin masa depan setelah ia diberi kepercayaan untuk menduduki serangkaian jabatan politik terkemuka.

Dididik di Swiss seperti saudara-saudaranya, Kim Jong-un menghindari pengaruh Barat. Dia langsung pulang setelah selesai sekolah dan makan malam dengan duta besar Korea Utara.

Sekembalinya di Pyongyang, ia diketahui belajar di Universitas Militer Kim Il-sung.

Sang ibu yang disebut sebagai istri kesayangan Kim Jong-il sangat menyayanginya dan memanggilnya dengan sebutan "Morning Star King" atau "Raja Bintang Pagi".

Pada Agustus 2010, ketika Kim Jong-il mengunjungi China, sebuah laporan mengatakan Kim Jong-un menemani ayahnya dalam perjalanan tersebut.

Pada saat itu dia secara luas dilihat sebagai pewaris dan ketika Kim Jong-il meninggal, kabar ini pun dengan cepat dikonfirmasi.

Doktrin 'militer yang utama'

Kim Jong-un pertama kali berpidato di depan publik pada 15 April 2012, ketika Korea Utara memperingati ulang tahun ke-100 kakeknya sekaligus pendiri Korut, Kim Il-sung.

Saat itu, dia memuji doktrin 'militer yang utama' dan bersumpah bahwa era negaranya bisa diancam "telah berakhir selamanya".

Kim Jong-un KCNA
Inspeksi ke pabrik-pabrik adalah agenda Kim Jong-un yang menjadi bahan peliputan utama media pemerintah Korea Utara.

Di bawah kepemimpinannya, pengembangan program nuklir dan rudal Korea Utara dilanjutkan dan tampaknya dipercepat. Empat kali uji coba nuklir telah dilakukan, sehingga rezim ini secara keseluruhan sudah melakoninya sebanyak enam kali.

Pyongyang mengklaim telah berhasil menguji bom hidrogen miniatur yang dapat dimuat ke rudal jarak jauh, tetapi pendapat para ahli tetap terbelah tentang seberapa maju program tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jangkauan rudal Korea Utara juga tampaknya telah meningkat.

Pada 2017 rezim ini melakukan uji coba dengan menembakkan beberapa rudal, dan mengklaim telah menguji coba rudal balistik antarbenua yang dapat mencapai AS - yang mengarah pada peningkatan ketegangan dengan pemerintahan AS pimpinan Donald Trump serta peningkatan sanksi PBB.

Ketika permusuhan antara kedua belah pihak meningkat, Trump dan Kim terlibat dalam perang kata-kata yang semakin berapi-api.

Trump menyebut pemimpin Korea Utara itu sebagai seorang "pria roket dalam misi bunuh diri", sementara Kim menyebut pemimpin AS itu sebagai sosok orang "AS yang terganggu mentalnya".

Namun, secara tak terduga, Kim menawarkan rekonsiliasi ke Korea Selatan dalam pidatonya di tahun baru, dengan mengatakan ia "terbuka untuk berdialog" dan mungkin mengirim kontingen ke Olimpiade Musim Dingin 2018 Februari di Korea Selatan.

Rangkaian kegiatan diplomatik bergulir yang berujung pada parade kontingen atlet Korut dan Korsel di bawah satu bendera dalam upacara pembukaan Olimpiade. Hal ini kemudian diikuti dengan pertemuan tingkat tinggi berlangsung antara kedua belah pihak.

Kim juga melakukan lawatan luar negeri pertamanya sebagai pemimpin, dengan menumpang kereta ke Beijing - sekutu utama dan mitra dagang Korea Utara.

Kim Jong-un. Donald Trump and Moon Jae-in Reuters
Presiden Donald Trump diapit Kim Jong-un (kiri) dan Presiden Korsel, Moon Jae-in (kanan).

Kim juga berupaya meningkatkan hubungan dengan Presiden Trump. Pada bulan April 2018, kedua pemimpin mengadakan pembicaraan tatap muka bersejarah di Singapura yang ditujukan untuk denuklirisasi Korea Utara.

Kim lantas mengatakan ia telah menangguhkan semua uji coba rudal dan akan menutup situs uji coba nuklir, karena negaranya telah mencapai "persenjataan nuklir".

Meskipun penghentian tersebut disambut secara internasional, para pengamat menggarisbawahi bahwa Pyongyang tidak berjanji untuk menyingkirkan senjata yang ada, dan sebelumnya telah melanggar janji untuk menghentikan pengembangan nuklir.

Tahun berikutnya, Kim Jong-un, Donald Trump, serta Presiden Korsel, Moon Jae-in, berpartisipasi dalam pertemuan yang digagas secara mendadak - tetapi sebagian besar simbolis - di zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan.

Namun, hubungan antara AS dan Korea Utara kemudian memburuk, dan pembicaraan terhenti setelah pemerintahan Trump menolak untuk mencabut sanksi sampai Pyongyang sepenuhnya meninggalkan program nuklirnya.

Kemudian, pada Januari 2020, Kim mengatakan dia mengakhiri penangguhan uji coba rudal nuklir dan jarak jauh yang dilakukan selama pembicaraan AS, dan mengancam bahwa "dunia akan menyaksikan senjata strategis baru".

Bertemu dua Kim

Di dalam negeri, Kim telah berulang kali mengganti menteri pertahanan - setidaknya enam orang sejak tahun 2011- dilihat oleh beberapa analis sebagai indikasi kurangnya kepercayaan Kim pada kesetiaan angkatan bersenjata.

Dan indikasi paling terkenal tentang kemungkinan perebutan kekuasaan di kalangan elite Korea Utara terjadi pada Desember 2013, ketika Kim Jong-un memerintahkan agar pamannya, Chang Song-thaek, dieksekusi. Media pemerintah mengatakan ia telah merencanakan kudeta.

Kim Jong-un AFP
Kim Jong-un dan istrinya, Ri Sol Ju, diyakini memiliki tiga anak.

Kim juga diyakini secara luas memerintahkan pembunuhan saudara tirinya yang diasingkan, Kim Jong-nam, pada Februari 2017 di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan pribadi Kim sampai tayangan televisi menampilkan seorang perempuan tak dikenal menghadiri acara dengan Kim.

Pada Juli 2012, media pemerintah mengumumkan bahwa Kim menikah dengan "Kamerad Ri Sol-ju".

Soal Ri tak banyak diketahui, tetapi penampilannya yang penuh gaya membuat beberapa analis menyebut bahwa ia berasal dari keluarga kalangan atas.

Laporan lain menyebut bahwa Ri mungkin seorang penyanyi yang menarik perhatian Kim selama pertunjukan. Menurut intelijen Korea Selatan, pasangan ini memiliki tiga anak.

Saudara perempuan Kim, Kim Yo-jong, memegang jabatan senior di Partai Pekerja Korut- dan mencuri sorotan ketika ia mewakili saudara lelakinya di Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan. Tidak diketahui apakah kakak lelakinya, Kim Jong-chol, memegang peran resmi.

File photo: Kim Yo Jong AFP
Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un, menduduki jabatan senior di Partai Pekerja Korut.
Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada