Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Paul Rusesabagina, pahlawan dalam film Hotel Rwanda ditahan karena memimpin 'gerakan teroris'

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan

Pria yang telah menginspirasi sebuah film Hollywood tentang genosida di Rwanda pada 1994, telah ditahan karena memimpin "gerakan teroris", menurut para pejabat.

Paul Rusesabagina seorang suku Hutu, menjadi terkenal setelah upayanya menyelamatkan ratusan suku Tutsi pada peristiwa genosida 1994 ditampilkan dalam film berjudul Hotel Rwanda.

Baca Juga:

Dia kemudian mendirikan sebuah partai oposisi, yang memiliki organisasi sayap bersenjata berbasis di Republik Demokratik Kongo.

Sekitar 800.000 suku Tutsi dan suku Hutu yang moderat terbunuh dalam peristiwa genosida ini.

Mereka dibunuh oleh ekstremis Hutu yang dilengserkan dari kekuasaan oleh Presiden Paul Kagame yang didukung Rwandan Patriotic Front (RPF), kelompok yang didominasi suku Tutsi.

Baca Juga:

Rusesabagina, 66 tahun, telah menerima sejumlah penghargaan hak asasi manusia karena upayanya menyelamatkan nyawa banyak orang, termasuk mendapatkan US Presidential Medal of Freedom pada 2005.

Kenapa dia baru ditahan sekarang?

Para pejabat mengumumkan pada konferensi pers di ibu kota, Kigali, setelah Rusesabagina ditangkap berdasarkan surat perintah internasional.

Rusesabagina sebelumnya hidup sebagai eksil. Pihak berwenang tidak memberikan keterangan secara rinci mengenai di mana dia ditangkap atau memberikan rincian lebih jauh tentang tuduhan yang akan hadapinya.

Actor Don Cheadle (L) and Paul Rusesabagina arrive at the "Hotel Rwanda" Premiere during the 55th annual Berlinale International Film Festival on February 11, 2005 in Berlin, Germany. Getty Images
Don Cheadle (kiri) bermain sebagai Rusesabagina (kanan) dalam Film Hotel Rwanda

Nama Rusesabagina baru-baru ini muncul dalam sebuah kasus terorisme di Rwanda.

Pengadilan telah mendengarkan tuduhan bahwa kelompok pemberontak National Liberation Front (FLN) telah menerima bantuan dari Presiden Zambia, Edgar Lungu, karena memiliki kedekatan dengan Rusesabagina.

Juru bicara Lungu membantah tuduhan tersebut dalam sebuah wawancara dengan BBC.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2011, Rusesabagina telah dituduh mendanai usaha menjatuhkan kekuasaan yang sah di Rwanda.

Pada saat itu, dia membantah melakukan kesalahan dan mengatakan ada kampanye kotor terhadap dirinya.

Para pengkritik Presiden Kagame menuduhnya tidak menoleransi oposisi dalam bentuk apa pun. Beberapa pemimpin oposisi telah dipenjara dan yang lainnya melarikan diri ke luar negeri. Dia mengatakan telah berusaha untuk mencegah kembalinya kebencian antar suku di Rwanda.

Paul Rusesabagina Getty Images
Paul Rusesabagina digambarkan sebagai pahlawan yang telah menyelamatkan orang-orang dari pembantaian suku di Rwanda pada 1994

Apa yang diceritakan Hotel Rwanda?

Pada 2004, film Hotel Rwanda menceritakan bagaimana Rusesabagina— seorang pria kelas menengah dari suku Hutu yang menikah dengan perempuan Tuts—menggunakan pengaruhnya dan melalui penyuapan untuk meyakinkan pejabat militer mengamankan pelarian yang diperkirakan mencapai 1.200 orang di Hotel Mille Collines di Kigali.

Don Cheadle berperan sebagai Rusesabagina dalam film ini.

Kelompok penyintas pembantaian Rwanda, Ibuka, pernah mengatakan bahwa Rusesabagina telah berlebihan menggambarkan perannya dalam menyelamatkan pelarian di hotel, dari '100 hari pembantaian Rwanda'.


Pada 2007, Rusesabagina mengatakan pengadilan PBB untuk kejahatan perang semestinya mengadili sejumlah anggota RPF atas dugaan peran mereka dalam genosida.

"Saya hanya orang biasa. Tapi saya selalu membela hak asasi manusia," kata dia saat itu.

"Saya berusaha untuk memberikan suara pada jutaan orang Rwanda yang tak punya seorang pun berbicara untuk mereka."

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada