Pemerintah kota Gamagori di Jepang mengeluarkan peringatan darurat untuk mencegah orang mengkonsumsi ikan buntal karena ada yang masih mengandung racun yang terjual tidak sengaja.
Satu toko serba di kota itu menjual lima paket ikan tersebut tanpa terlebih dahulu mengambil bagian hatinya, yang mengandung racun yang bisa mematikan.
Tiga paket sudah berhasil ditemukan kembali namun dua paket lainnya masih hilang.
- Bahaya mematikan pada beberapa makanan yang lazim dimakan
- Bertandang ke Curug Jompong yang ‘beracun’ di Jawa Barat
- Seorang pemancing diseret ikan marlin selama enam jam
Ikan yang lezat tersebut -yang di Jepang disebut ikan fugu- memang mengandung racun sehingga kesalahan kecil saja saat menyajikannya bisa menyebabkan kematian.
Setiap tahunnya ditemukan sejumlah kasus keracunan ikan buntal di Jepang kendati tidak ada yang berakibat fatal.
Pihak berwenang Gamagori di Jepang Tengah, sudah mengaktifkan sistem peringatan darurat yang juga meminta agar warga mengembalikan paket ikan yang sempat dibeli.
"Kami menggunakan sistem peringatan darurat nirkabel, untuk menyerukan penduduk agar tidak makan ikan fugu," kata Koji Takayanagi kepada kantor berita AFP. Peringatan disampaikan lewat pengeras suara yang tersebar di Gamagori.
Ikan fugu merupakan ikan musim dingin yang mahal yang bisa dimakan mentah sebagai sashimi atau dimasak menjadi sup.
Hati ikan fugu, juga indung telur dan kulitnya, mengandung tetrodotoxin, yang bisa menyebabkan kematian dan hingga saat ini belum ditemukan penangkalnya.
Tetrodotoxin mempengaruhi sistem syaraf dan proses keracunannya disebutkan 'cepat dan ganas,' dengan gejala awal berupa mati rasa di sekitar mulut disusul kelumpuhan dan bisa berujung pada kematian.