Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

UEA siap cetak sejarah dengan tempatkan satelit di orbit Mars

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Ilustrasi Hope MBRSC
Ilustrasi Hope

Uni Emirat Arab berharap dapat mencetak sejarah dengan menempatkan pesawat tanpa awak di orbit planet Mars.

Pesawat luar angkasa bernama Misbar al-Amal, berarti "Harapan" dan dikenal secara internasional dengan nama "Hope", diluncurkan dari Bumi tujuh bulan lalu. Ia akan mencapai momen yang menentukan dalam perjalanan panjangnya — insersi orbit.

Baca Juga:

Saat ini bergerak dengan kecepatan lebih dari 120.000 km/jam, ia harus menyalakan mesin pengeremannya selama 27 menit supaya dapat ditangkap oleh gravitasi Planet Merah.

Jika sukses, Hope akan memulai misinya untuk mempelajari iklim Mars.

"Kami memasuki fase yang sangat kritis," kata direktur proyek, Omran Sharaf. "Ini adalah fase yang pada dasarnya menentukan apakah kita bisa mencapai Mars, atau tidak; dan apakah kita akan mampu melakukan penelitian, atau tidak.

Baca Juga:

"Jika kita melaju terlalu lambat, kita akan menabrak Mars; jika kita melaju terlalu cepat, kita akan melewatkan Mars," katanya kepada BBC News.

Hope adalah yang pertama dari tiga misi yang tiba di Planet Merah bulan ini. Pada hari Rabu, satelit Tianwen-1 China juga akan berusaha memasuki orbit, sementara Amerika akan datang pada tanggal 18 dengan robot penjelajah besar.

Orbit insertion BBC

Bagi Hope, semuanya bergantung pada manuver insersi orbit hari Selasa (09/02). Dalam beberapa bulan terakhir, para insinyur telah mengatur lintasan pesawat tanpa awak itu sehingga mencapai planet pada momen yang tepat dalam ruang dan waktu untuk memulai pengereman.

Kecepatan saat mendekati Mars harus turun hingga sekitar 18.000 km/jam.

Pengendali misi di Pusat Antariksa Muhammad bin Rasyid (MBRSC) di Dubai akan mencatat data tentang kinerja mesin pendorong Hope, namun tidak ada yang bisa dilakukan jika terjadi kesalahan.

Pasalnya, Mars dan Bumi saat ini terpisah sejauh 190 juta km, yang berarti komando melalui gelombang radio perlu waktu 11 menit untuk mencapai wahana tersebut — terlalu lama untuk membuat perbedaan. Hope harus mengandalkan sistem otomatisnya untuk menyelesaikan manuver itu.

"Ini pasti akan menegangkan; memikirkannya saja sudah membuat saya merinding," kata teknisi propulsi Ayesha Sharafi.

"Tapi kami memiliki sistem yang dapat mengkompensasi masalah apa pun yang mungkin terjadi selama pengereman, jadi saya rasa kami berada dalam posisi yang baik untuk sukses memasuki orbit Mars."

Sinyal konfirmasi bahwa pengereman telah dimulai seharusnya diterima di Bumi tak lama setelah 19:40 Waktu Standar Teluk (22:40 WIB). Sinyal ini akan datang melalui antena radio Deep Space Network milik badan antariksa AS (NASA).

Hope membawa sekitar 800 kilo bahan bakar. Sekitar setengah dari massa ini akan dikonsumsi oleh enam pendorong yang terlibat dalam manuver selama 27 menit.

Tak lama setelah mesin dimatikan, pesawat ruang angkasa akan menghilang di belakang Mars seiring lintasannya menekuk ke posisi orbit yang direncanakan. Sekali lagi, tim di MBRSC akan harap-harap cemas menanti sinyal dari Hope melalui jaringan antena NASA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika ikhtiar hari Selasa berhasil, mereka akan mendapatkan beberapa data ilmiah yang menarik dalam bulan-bulan mendatang.

Dubai Frame UAE Space Agency
Dubai Frame menyalakan lampu merah untuk menandai kedatangan Hope di Mars.

Hope bisa digambarkan sebagai semacam satelit cuaca atau iklim untuk Mars.

Lebih khusus lagi, ia akan mempelajari bagaimana energi bergerak melalui atmosfer - dari bawah ke atas, sepanjang hari, dan melalui semua musim dalam setahun.

Ia akan melacak fitur-fitur seperti awan debu yang di Mars sangat mempengaruhi suhu atmosfer.

Ia juga akan mengamati apa yang terjadi dengan perilaku atom netral hidrogen dan oksigen tepat di atas atmosfer. Ada dugaan bahwa atom-atom ini memainkan peran penting dalam erosi atmosfer Mars oleh partikel energi yang mengalir dari arah Matahari.

Ini berperan dalam cerita mengapa planet ini kehilangan sebagian besar air yang jelas pernah dimilikinya pada awal sejarahnya.

Untuk mengumpulkan data pengamatannya, Hope akan mengambil posisi orbit di dekat ekuator yang berjarak 22.000 km hingga 44.000 km dari planet tersebut.

Ruang kendali MBRSC MBRSC
Pengendali misi akan memantau performa mesin pendorong Hope dengan teliti.

Ini berarti kita akan mendapatkan gambar spektakuler dari seluruh Planet Merah secara rutin.

"Setiap gambar Mars yang kami dapatkan akan ikonik, tetapi saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya mendapatkan gambar utuh pertama Mars, begitu kami berada di orbit," kata Sarah Al Amiri, menteri negara Emirat untuk teknologi canggih dan ketua Badan Antariksa UEA.

"Dan bagi saya juga, ini tentang mendapatkan data-data ilmiah dan meminta tim ilmuwan kami mulai menganalisisnya dan menemukan artefak yang tak pernah ditemukan sebelumnya."

Kegembiraan di seluruh negeri sangat terasa. Gedung-gedung menyalakan lampur berwarna merah. UEA mengandalkan misi ini untuk menjadi inspirasi bagi kaum muda dan pemuda Arab pada umumnya untuk mengambil mata pelajaran STEM di sekolah dan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Hope in the cleanroom MBRSC
Berat total Hope 1.350kg. Sekitar 800kg-nya adalah bahan bakar, yang setengahnya akan digunakan dalam pengereman pada hari Selasa.

Misi ini dimulai enam tahun lalu untuk membuahkan hasil pada saat perayaan emas UEA (Federasi didirikan pada 2 Desember 1971). Ketika mulai menerbangkan satelit di Bumi pada 2009, negara ini belum memiliki keahlian penuh untuk melakukan misi antarplanet.

Oleh karena itu, Emirat mendekati sejumlah lembaga penelitian AS untuk melibatkan mereka sebagai mentor. Institusi Amerika termasuk Universitas Colorado di Boulder; Universitas Negeri Arizona; dan Universitas California, Berkeley.

"Secara pribadi menyenangkan, secara teknis menyenangkan, dan menyaksikan kemampuan pribadi setiap orang berkembang sangat memuaskan," kata Pete Withnell, manajer program Hope di Laboratorium Fisika Atmosfer dan Luar Angkasa Colorado.

"Sekarang ada persahabatan seumur hidup yang akan terus berlanjut jauh setelah misi ini."

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada