Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Dari Polling Followers, Elon Musk Umumkan Turun dari CEO Twitter, Tunjuk Linda Yaccarino?

Pemberitaan menyebut bakal CEO Twitter yang baru pengganti Elon Musk adalah Linda Yaccarino, saat ini eksekutif di NBC Universal.

12 Mei 2023 | 19.00 WIB

Elon Musk telah memberhentikan Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde. Musk menuduh mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform media sosial itu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Perbesar
Elon Musk telah memberhentikan Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde. Musk menuduh mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform media sosial itu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Elon Musk telah mengumumkan akan adanya CEO Twitter yang baru tapi belum mengumumkan identitasnya. Dalam sebuah cuitan pada Kamis, 11 Mei 2023, Musk mengatakan kalau dia telah "merekrut seorang CEO baru untuk X/Twitter" dan bahwa "dia (perempuan) akan memulai sekitar 6 minggu lagi".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Musk nantinya akan menjalankan peran executive chair dan chief technology officer, “mengawasi produk, software dan sysops" Twitter. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemberitaan yang beredar menyebut bakal CEO Twitter yang baru itu adalah Linda Yaccarino, saat ini eksekutif periklanan di NBC Universal. Dia dilaporkan sudah "dalam pembicaraan" untuk mengambil alih sebagai CEO Twitter. 

Pemberitaan dikuatkan oleh keterangan dari seorang juru bicara NBCU yang mengatakan Yaccarino saat ini sedang dalam “back to back rehearsals” untuk presentasi di depan para pengiklan. 

Linda Yaccarino. FOTO/instagram/lindayacc

Twitter dan NBC Universal belum lama ini mengumumkan kemitraan yang diperluas untuk layanan memperkuat peliputan NBCU di ajang 2023 Special Olympic Games. Yaccarino saat itu mencuit ke Musk kalau Twitter seharusnya menghadirkan kembali Periscope, aplikasi video live streaming yang pernah ada di platform microblogging itu. 

Dia juga belum lama ini mewawancarai Elon Musk secara eksklusif dalam acara marketing Possible 2023 di Miami, AS. 

Prahara Setelah Elon Musk di Twitter

Sementara Elon Musk nantinya bukan lagi CEO, dia masih menjadi pemilik perusahaan yang telah dinamakannya ulang menjadi "X" tersebut. Tapi, memberikan orang lain satu jabatan spesifik sepertinya tidak akan membuat Twitter akan dihela tak seliar sebelumnya. 

Seperti diketahui, Elon Musk menjadi 'Chief Twit' setelah dia berhasil menyegel pembelian perusahaan itu pada Oktober lalu. Segera setelahnya diikuti pemecatan massal staf eksekutif dan ribuan karyawan. Mengikuti kemudian, sejumlah keputusannya yang membentuk ulang kebijakan di perusahaan berlogo burung biru itu. 

Sejak itu, kepemimpinan Elon Musk di Twitter hanya menumbuhkan spekulasi tentang berapa lama dia akan bertahan--dan berapa besar efeknya terhadap perusahaan yang lain. Era Musk telah mencakup pula perubahan yang memperburuk hubungan Twitter dengan para penggunanya, pejabat keselamatan publik, dan lainnya. 

Pengambil alihan Twitter oleh Musk bahkan sampai mempengaruhi bisnis periklanan di platform. Sejumlah pengiklan besar menyatakan menunda belanja di Twitter karena khawatir atas pandangan Musk tentang kebebasan bicara yang dapat merusak reputasi mereka, dan kemunculan gelombang akun palsu yang ikut terverifikasi di platform. 

Terbaru, Musk meluncurkan sistem berlangganan Twitter Blue yang lebih mahal, menghapus warisan centang biru untuk para pengguna dengan jumlah follower di bawah sejuta. 

Bukan hanya di Twitter, perhatian Musk yang terbelah telah berdampak kepada perusahaannya yang lain (Tesla, SpaceX, Neuralink, The Boring Company), dan bagaimana ini akan mempengaruhi mereka di masa depan. Desember lalu, para pemegang saham Tesla telah secara terbuka menyerukan kepada Elon Musk agar melepas kepemimpinannya di Twitter karena harga saham perusahaan otomotif itu drop menjadi $101, sepertiga dari harga tertingginya sepanjang tahun lalu yang sekitar $314. 

Belakangan, Tesla sampai harus memangkas harga kendaraan produksinya dan sedang menghadapi margin keuntungan yang lebih rendah dalam apa yang disebut sebagian kalangan sebagai perang harga EV. Ini terjadi seiring menghadapi kompetisi lebih sengit dari perusahaan sejenis daripada sebelumnya.

Kronologi Polling Ganti CEO

Elon Musk menguji keputusan perubahan CEO Twitter lewat sebuah polling pada Desember lalu. Dia bertanya kepada lebih dari 100 juta follower-nya apakah harus turun sebagai pimpinan di Twitter, dan berjanji mematuhi apapun yang disarankan keramaian para pengikutnya itu. 

Voting dibuatnya setelah Musk mengimplementasikan perubahan kebijakan yang mendapat kritik luas. Kebijakan yag dimaksud adalah melarang berbagi tautan ke situs jejaring media sosial lain. Musk mengklarifikasi dan kemudian menarik kembali larangan itu. Saat itulah Musk berjanji akan ada sebuah polling lagi untuk perubahan kebijakan lebih besar. 

Beberapa menit kemudian dia cuitkan polling tentang harus atau tidak dia turun dari posisi CEO. Sebanyak 17,5 juta respons diterimannya, yang 57,5 persennya mengindikasikan kalau dia tidak seharusnya menjadi CEO Twitter lebih lama.

THE VERGE


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus