Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Digitalisasi Kemenkes, dari Sistem Kesehatan Kandungan hingga Konsultasi Online

Selama satu setengah bulan melakukan uji coba, Kemenkes optimistis bahwa layanan kesehatan daring akan terus berkembang.

24 Oktober 2021 | 07.18 WIB

Aplikasi e-Rekam Medis untuk dokter praktik mandiri pertama di Indonesia, izidok. Kredit: Istimewa
Perbesar
Aplikasi e-Rekam Medis untuk dokter praktik mandiri pertama di Indonesia, izidok. Kredit: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Setiaji, mengungkap rencana digitalisasi yang akan dilakukan oleh Kemenkes. “Masa depan, kita ingin semua aktivitas kesehatan dari kandungan hingga kondisi kritis bisa terdata,” ujar dia dalam acara virtual bertajuk #HaloTalks Edisi Hari Dokter Nasional, Jumat, 22 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Setiaji melanjutkan, Kemenkes ingin membuat sistem kesehatan kandungan dengan analisa rekam medis, monitoring perkembangan bayi secara digital, notifikasi kesehatan digital kesehatan anak terutama terkait riwayat alergi dan alat online konsultasi kesehatan mental. Selain itu, adanya kemudahan mendapatkan suplemen kesehatan melalui online serta kemudahan konsultasi dan diskusi kondisi secara online.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara dari segi biaya layanan kesehatan, Kemenkes juga menginginkan adanya kemudahan akses untuk membandingkan dan pembayaran menggunakan fintech. Untuk lansia, adanya notifikasi dan informasi pengobatan pralansia secara real time, serta konsultasi kesehatan secara efisien dan kapan pun dengan telemedicine. “Ada juga kemudahan layanan kesehatan mendesak dengan sistem layanan kesehatan secara cepat,” tutur Setiaji menambahkan.

Menurut Setiaji, pemanfaatan teknologi untuk layanan kesehatan akan terus digunakan, bahkan setelah pandemi Covid-19 berakhir. Dalam uji coba yang dilakukan, pemanfaatan telemedicine untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 mendapatkan animo yang cukup baik.

Selama satu setengah bulan melakukan uji coba, kata Setiaji, Kemenkes optimistis bahwa layanan kesehatan daring akan terus berkembang. “Perkembangannya sangat cepat, apalagi dengan adanya AI, virtual, machine learning, dan lainnya,” katanya lagi.

Selain itu, Kemenkes juga akan menyiapkan platform untuk berkolaborasi, termasuk regulasi, Undang-Undang Praktik Kedokteran agar disesuaikan dengan kondisi yang ada. “Saya yakin layanan telemedicine dengan regulasi yang cocok, akan terus berkembang ke depannya,” ujar dia.

Baca:
Aplikasi Layanan Kesehatan Mahasiswa Indonesia di Taiwan Juara Kompetisi Global

Selalu 
update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus