Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Facebook akan meluncurkan fitur baru yakni Hapus Riwayat (Clear History) yang memungkinkan pengguna dapat mengatur sendiri informasi apa yang ingin mereka pertahankan atau hilangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
VP and Chief Privacy Officer Facebook Erin Egan mengatakan Facebook berusaha memenuhi masukan dari pengguna pegiat advokasi privasi dan juga regulator.
“Masukan mereka adalah agar setiap orang bisa mendapatkan akses dan juga kendali atas data yang didapatkan Facebook dari situs dan aplikasi yang menggunakan layanan kami,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Facebook, Kamis, 3 Mei 2018.
Fitur Hapus Riwayat memungkinkan pengguna untuk melihat daftar situs dan aplikasi yang mengirimkan informasi kepada Facebook saat pengguna mengakses aplikasi maupun situs tersebut. Dengan demikian, pengguna dapat menghapus informasi tersebut dari akun mereka dan menonaktifkan kemampuan Facebook untuk menyimpannya di masa mendatang.
Egan mengatakan saat pengguna menghapus riwayat penggunaan situs dan aplikasi atau menggunakan sistem pengaturan baru, Facebook otomatis akan menghapus semua informasi personal pengguna sehingga riwayat situs dan aplikasi yang digunakan tidak akan dikaitkan lagi dengan akun pengguna tersebut.
Adapun, Facebook tetap akan menyediakan laporan analitik secara umum kepada pengembang aplikasi dan situs untuk membuat konten dan iklan yang lebih relevan.
“Facebook dapat melakukan hal tersebut tanpa menyimpan informasi yang terhubung dengan akun Anda, dan seperti biasa, kami tidak pernah memberitahu pengiklan tentang siapa Anda secara personal,” kata Egan.
Dia juga mengatakan Facebook memerlukan waktu beberapa bulan untuk membuat fitur ini. Dalam pengembangannya Facebook bekerja sama dengan para pegiat advokasi privasi, akademisi, serta pembuat kebijakan dan peraturan untuk mendapatkan masukan tentang pendekatan yang mereka lakukan termasuk rencana menghapus informasi terkait identitas pengguna dan dalam beberapa kasus,
BISNIS.COM