Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Google Indonesia menyatakan Indonesia tidak perlu khawatir kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan menyebabkan pengangguran semakin bertambah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Country Director Google Indonesia Randy Jusuf mengatakan bahwa AI merupakan salah satu tools untuk bertransformasi agar tidak takut dengan teknologi. “Jangan takut dengan teknologi, dan jangan ketinggalan,” kata Randy di kantor Google Indonesia, Selasa, 7 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Randy menegaskan Indonesia harus berani mencoba dan berpartisipasi, karena banyak negara sudah berhasil mengeksplor AI. “Kita harus berpartipasi untuk mendapatkan AI for good, serta ada tren juga baik untuk kreativitas dan produktivitas,” ujarnya.
Google Indonesia baru saja meluncurkan laporan e-Conomy SEA 2023. Dalam laporan itu, Randy menyebut bahwa ekonomi digital Indonesia saat ini mencapai US$ 82 miliar. “Ini adalah digital ekonomi paling besar di Asia Tenggara.”
Selain itu, bos Google Indonesia ini juga sangat antusias melihat perkembangan ekonomi digital Indonesia yang diprediksi mencapai US$ 110 miliar di tahun 2025. “Ini akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mencapai lebih dari US$ 100 miliar,” kata Randy.
Tak hanya membahas mengenai perkembangan ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan, Randy juga melihat sisi perkembangan berbagai sektor digital ekonomi e-commerce, antara lain travelling, transportasi, dan juga kuliner.
Randy melihat bahwa perkembangan pencarian e-commerce secara keseluruhan hanya sebesar 5 persen. “Tapi dari sisi travelling perkembangannya besar sekali, 68 persen,” ujarnya. Randy menambahkan bahwa terjadi penurunan pada sektor kuliner karena alasan ekonomi dan juga dampak dari Covid-19.
Untuk memperbaiki ekonomi digital Indonesia agar semakin berkembang, Randy menyarankan pentingnya bisnis ekonomi yang sehat, dan turut berpartisipasi dalam era digital, seperti QRIS dan membangkitkan talenta muda di bidang teknologi.
Google Indonesia bersama dengan Gojek, Tokopedia, dan Traveloka, telah bekerja sama dengan Kemendikbud melalui program Kampus Merdeka, telah berhasil melatih 1.000 orang untuk mengikuti pelatihan digital secara gratis. “62 persen partisipannya adalah bukan dari kota besar.” Jelas Randy.
Tujuan utama dari pelatihan digital generasi muda ini untuk membina dan meningkatkan kualitas talenta digital. “Menurut kami ini penting sekali untuk membantu teman-teman berpartisipasi dalam digital,” kata Randy.
ADVIST KHOIRUNIKMAH
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.