Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Google untuk pertama kalinya mengumumkan bahwa peretail offline dapat memunculkan produk mereka di Google Shopping.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Para peretail offline hanya perlu membuat profil Google Bisnisku dan memprosting produk dagangannya. Ini semua bisa diakses secara gratis," ungkap Amit Deshpande, Director of Product Management Google Shopping saat acara Google for Indonesia Media Briefing di Kantor Google Indonesia, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin, 18 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akun Google Bisnisku tersebut memungkinkan pemilik usaha untuk secara mudah menjangkau pelanggan di Google Search dan Google Maps. "Pemilik usaha tinggal uggah foto dan menampilkan keunikan tokonya," lanjutnya.
Sedangkan untuk toko yang berbasis online, Deshpande menyebutkan bisa langsung membuat akun di situs Google Shopping Merchant Center, kemudian mengunggah foto produknya.
Deshpande mengungkapkan bahwa Google Shopping memang didesain untuk menghadirkan pengalaman berbelanja yang kaya dan imersif kepada masyarat Indonesia. "Di sini, pengguna bisa temukan informasi belanja, baik dari toko online maupun offline. Selain itu juga bisa mencari opsi produk dan membandingkan harganya," ujarnya.
Deshpande menegaskan, Google Shopping hanya platform penyedian informasi bagi pengguna saja. "Kami tidak mengakomodasi bentuk transaksi apa pun," imbuhnya.
Dengan dibukanya akses terhadap peretail offline, Deshpande berharap ini dapat memajukan bisnis, baik yang berskala kecil maupun besar, maupun baik yang berbasis online atau offline. "Kami merasakan komitmen yang besar untuk membantu pengguna dalam berbelanja dan berkontribusi pada ekosistem niaga Indonesia yang sedang berkembang ini," pungkasnya.
GALUH PUTRI RIYANTO