Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Huawei mengumumkan akan meluncurkan ponsel unggulan berikutnya di Paris, Prancis, pada akhir Maret 2020. Ponsel ini akan menjalankan EMUI 10 berbasis Android 10 ditambah dengan Huawei Mobile Services, tanpa layanan Google Mobile Service.
Head of Huawei’s Consumer Division Richard Yu menjanjikan desain yang belum pernah terlihat sebelumnya serta kemajuan dalam kualitas gambar kamera, kinerja chipset dan daya tahan baterai.
"Hal-hal tersebut biasanya merupakan puncak dari flagships Huawei meskipun kinerja seharusnya tidak mengejutkan. Kami berharap bahwa Huawei P40 dan P40 Pro akan dikirimkan dengan chipset Kirin 990 5G, dan Kirin 1020 akan keluar dengan Mate 40," kata Yu, seperti dikutip GSM Arena, Selasa, 17 Desember 2019.
Satu-satunya hal yang akan berbeda dari generasi P30 adalah kurangnya aplikasi Google, yang digantikan oleh alternatif Huawei. Sekarang Huawei memiliki beberapa bulan untuk memikat pengembang aplikasi, dan memastikan bahwa aplikasi profil tinggi tersedia di toko aplikasi alternatif perusahaan.
Smartphone yang sudah dirilis di Indonesia tanpa layanan Google Mobile Service adalah Huawei Mate 30 Pro. Smartphone dibanderol Rp 12,5 juta itu menggunakan Huawei Mobile Service (HMS) sebagai ganti layanan Google.
"Memang HMS ini sudah kami dikembangkan dari 2018, tapi mungkin secara intens karena didesak oleh keadaan jadi harus aktif," ujar Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia, Lo Khing Seng, di Ice Palace, Lotte Shoping Avenue, Jakarta, Kamis, 14 November 2019.
Smartphone tersebut merupakan ponsel pertama Huawei yang dirilis setelah pemerintah AS memberlakukan sanksi perdagangan terhadap raksasa teknologi Cina, Huawei.
Sanksi secara khusus membatasi perusahaan AS termasuk Google melakukan bisnis dengan Huawei, sehingga Huawei Mate 30 Pro tidak memiliki akses resmi ke aplikasi atau layanan Google apa pun. Itu sebabnya Huawei Mate 30 Pro ini menggunakan sistem operasi EMUI 10 berbasis Android 10.
Dalam HMS, kata Khing Seng, Huawei mengadopsi API dari Google. Edy Supartoni Training Director Huawei Consumer Business Group Indonesia menjelaskan bahwa dirinya sudah menggunakan Huawei Mate 30 Pro sebagai ponsel utama.
Sedangkan untuk HarmonyOS, OS Huawei, belum datang ke ponsel. Huawei baru-baru ini menegaskan kembali komitmennya untuk menggunakan Android untuk memberi daya pada smartphone-nya, tapi berencana untuk menggunakan Harmony di lebih banyak perangkat pintar, seperti smart TV, jam tangan, speaker, dan sebagainya.
GSMARENA | TECH RADAR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini