Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX), dalam laporan phishing kuartal kedua 2022, mencatat hingga 30 Juni 2022 terdapat 44.279 laporan tren phishing domain .id dalam kurun waktu lima tahun terakhir yang dikumpulkan pada dashboard IDADX.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IDADX yang didirikan pada Agustus 2021 dan dikelola oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), adalah sebuah inisiasi untuk meningkatkan keamanan siber nasional dengan memfasilitasi respons global terhadap kejahatan internet di sektor pemerintah, penegakan hukum, industri, dan komunitas internet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya IDADX telah mengeluarkan laporan phishing periode Q1 2022 pada tanggal 25 Maret 2022. IDADX memiliki keanggotaan yang terdiri dari para registrar PANDI, namun tidak menutup kemungkinan IDADX akan membuka keanggotaan bagi lembaga/organisasi lainnya.
“Kami mengumpulkan data phishing dari beberapa sumber data, keanggotaan IDADX, laporan masyarakat, dan Netcraft. Selain itu, kami juga mengumpulkan data dari APWG (Anti-Phishing Working Group), di mana kami sudah menjadi anggota sejak tahun 2021,” ujar Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI, dalam keterangannya, Rabu, 3 Agustus 2022.
Pada Q2 2022 terdapat sebanyak 5.579 laporan phishing di mana sektor bisnis yang paling banyak menjadi sasaran, yaitu lembaga/layanan keuangan. Laporan ini mengalami kenaikan dari Q1 2022 sebanyak 3.942 laporan.
Bersamaan dengan siaran pers ini, IDADX juga memberikan laporan tren phishing pada Q2 2022. Laporan tren phishing Q2 2022 telah diunggah pada website https://idadx.id yang bisa diakses oleh publik.
“Kami akan memberikan laporan rutin kepada publik pada tiap kuartal, sehingga masyarakat dapat memantau dan mengetahui bagaimana perkembangan phishing dan dampaknya bagi masyarakat,” ujar Yudho.
“Dengan adanya Indonesia Anti-Phishing Data Exchange ini, kami berharap nama domain .id semakin dapat dipercaya oleh masyarakat. Kami juga akan meningkatkan fitur dan kinerja Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) sehingga dapat memberikan informasi phishing yang lebih akurat untuk masyarakat,” tambahnya.
Baca:
Polisi Cyber Ukraina Tangkap Geng Phishing Pencuri Rp 51 Miliar