Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kekesalan Hendry Soelistyo membuncah. Saban pulang dari kantornya di gedung Argo Manunggal, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dia selalu terjebak kemacetan. Pria 41 tahun ini sudah menempuh berbagai rute alternatif, seperti jalan tol dalam kota, jalan tol Kebon Jeruk, Kemanggisan, sampai lewat Senayan dan Simprug. Untuk mencapai rumahnya di Puri Kembangan, Jakarta Barat, yang berjarak kurang dari 15 kilometer, dia butuh hampir dua jam. ”Padahal, kalau lancar, cuma butuh sekitar 40 menit,” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo