Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan sosok Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadi trending topik dan dikenal luas karena aktivitas yang intens muncul di media sosial seperti TikTok, Instagram dan pengelolaan kanal YouTube pribadinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Media sosial sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak indikator tentang betapa berbedanya kehidupan 5, 10, bahkan 20 tahun yang lalu.
Dalam satu dekade terakhir, media sosial telah mengalami transformasi signifikan secara global. Perubahan ini mencakup petumbuhan jumlah pengguna, evolusi platform, serta dampaknya terhadap sosial dan ekonomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Our World in Data, platform media sosial pertama diluncurkan pada 1997, dan membuka pintu bagi metode komunikasi yang sama sekali baru. Orang-orang tiba-tiba dapat berbicara dengan teman-teman mereka dan beberapa orang asing tanpa harus meninggalkan rumah atau menggunakan telepon rumah.
Kilas Balik Perkembangan Media Sosial
MySpace adalah situs media sosial pertama yang mencapai satu juta pengguna aktif bulanan – pencapaian ini terjadi sekitar tahun 2004. Bisa dibilang, ini adalah awal mula media sosial seperti yang dikenal saat ini.
Beberapa situs media sosial besar, seperti Facebook, YouTube, dan Reddit, telah ada selama sepuluh tahun atau lebih, tetapi yang lainnya jauh lebih baru. TikTok, misalnya, diluncurkan pada September 2016, dan pada pertengahan 2018, jumlah penggunanya telah mencapai setengah miliar. Sebagai perbandingan: TikTok memperoleh, rata-rata, sekitar 20 juta pengguna baru per bulan selama periode itu.
Data tersebut juga menunjukkan perubahan cepat ke arah sebaliknya. Platform yang dulunya dominan kini telah menghilang. Pada 2008, Hi5, MySpace, dan Friendster merupakan pesaing ketat Facebook, namun pada 2012 mereka hampir tidak memiliki pangsa pasar. Kasus MySpace sangat luar biasa, mengingat tahun 2006 situs tersebut untuk sementara melampaui Google sebagai situs web yang paling banyak dikunjungi di Amerika Serikat.
Sebagian besar platform media sosial yang bertahan selama dekade terakhir telah berubah secara signifikan dengan apa yang mereka tawarkan kepada pengguna. X (dulu Twitter), misalnya, awalnya tak mengizinkan pengguna untuk mengunggah video atau gambar. Sejak 2011, hal ini menjadi mungkin, dan kini, sebagian besar konten yang dilihat di X mencakup gambar dan video.
63,9 Persen Penduduk Bumi Menggunakan Media Sosial pada 2025
Semua bukti menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam adopsi digital selama satu dekade terakhir, meskipun jumlah pengguna internet sudah mencapai status mayoritas super pada April 2024. Sebagai perspektif awal, data dari Statista menunjukkan bahwa total 5,56 miliar pengguna internet di dunia sekarang melebihi 5,32 miliar orang yang menonton siaran dan TV kabel.
Menurut laporan WeAreSocial, total pengguna internet di awal tahun 2025 mencapai 5,56 miliar orang, sehingga angka penetrasinya mencapai 67,9 persen. Pengguna internet meningkat sebanyak 136 juta (+2,5 persen) selama tahun 2024, tetapi 2,63 miliar orang masih belum bisa mengakses internet di awal tahun 2025. Itu melebihi 5,32 miliar orang yang menonton siaran dan TV kabel.
Sementara itu, untuk media sosial analisis terbaru Kepios menunjukkan bahwa identitas pengguna media sosial global kini mencapai 5,24 miliar, yang setara dengan 63,9 persen dari seluruh penduduk bumi. Total global telah meningkat sebesar 4,1 persen selama 12 bulan terakhir, berkat tambahan 206 juta identitas pengguna baru.
Evolusi Platform dan Teknologi
Media sosial saat ini telah berkembang dari sekadar alat komunikasi menjadi platform multifungsi yang mencakup hiburan, jual-beli, dan pendidikan. Ada beberapa tren teknologi yang menunjang evolusi ini, seperti kecerdasan buatan atau AI, serta realitas virtual dan augmented reality atau VR/AR.
Kecerdasan Buatan atau AI digunakan untuk personalisasi konten, moderasi otomatis, dan interaksi melalui chatbot. Ada beberapa platform chatbot AI yang cukup populer dan banyak digunakan saat ini termasuk ChatGPT, DeepSeek, Copilot, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, realitas virtual dan augmented reality atau VR/AR digunakan untuk meningkatkan pengguna pengguna dengan pengalaman yang lebih impresif, seperti metaverse sosial dan filter AR yang canggih.
Pilihan editor: Serbaneka Dedi Mulyadi Aktif di Media Sosial