Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INTERUPSI itu datang tiba-tiba. Ketika itu Zalman Aefendi di-kepung keriuhan dalam sebuah acara. Orang bertepuk tangan, sa-ling- bersalaman, serta kehebohan per-tunjukan tarian Sri Lanka, Malaysia, dan Indonesia silih berganti. Sebuah kabar genting telah menghampiri ponselnya: ia harus menyetujui materi iklan saat itu juga. Padahal ia masih terjebak dalam acara di gedung mentereng di Malaysia, Kuala Lumpur Convention Centre.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo