Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Joko Anwar memiliki cara tersendiri untuk memanfaatkan kecanggihan smartphone terbaru Vivo X100 Series. Salah satu sineas kondang Indonesia ini sempat memakai gawai tersebut untuk membuat film pendek, serupa yang direkam dengan kamera profesional. Menurut dia, kualitas lensa Vivo X100 Series mampu menopang aktivitas kreatif, seperti produksi foto dan video.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Joko mengaku sudah menguji langsung fitur telephoto sunset pada X100 Series. Potret matahari terbenam itu dipamerkan di sela peluncuran perdana ponsel tersebut pada Rabu, 12 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya mendapatkan hasil foto matahari yang luar biasa. Tidak silau walaupun cuaca sedang cerah," kata Joko dalam acara yang diadakan di kawasan Jakarta Selatan tersebut.
Penulis sekaligus sutradara film Siksa Kubur itu berulang kali memuji Vivo X100 di depan ratusan pengunjung agenda peluncuran tersebut. Joko menyebut kekaguman itu bukan karena ikatan kerja sama, namun murni karena kemampuan kamera ponsel Vivo. Terlebih, dia tak ingin berkolaborasi dengan merek teknologi yang kualitasnya tidak jelas.
"Mampu mengambil foto dan video dengan pendekatan yang humanis,” tutur Joko. “Saya kagum dengan filosofi Vivo yang selalu mengusung konsep fotografi mumpuni di setiap perangkatnya.”
Asal Muasal Kamera Canggih Vivo X100
Vivo berkolaborasi dengan Zeiss, perusahaan optik asal Jerman, untuk menggarap sistem fotografi X100 Series. Product Manager Vivo Indonesia, Hadie Mandala, mengklaim bahwa fitur bernama Zeiss Apo Telephoto Camera itu bisa menghasilkan potret ala profesional, sekalipun perangkat itu dipakai oleh fotografer amatir.
"Vivo X100 Series dilengkapi dengan kamera utama 50 megapiksel (MP) dan kamera selfie 32 MP,” katanya dalam acara peluncuran perangkat tersebut.
Kamera belakang Vivo X100 Series memilki bingkai bulat yang besar. Jika dilihat baik-baik, bentuknya tampak sedikit cembung. Kamera canggih yang digarap bersama Zeiss itu bisa dipakai untuk snapshot, night mode, portrait, serta video beresolusi tinggi. Dengan sensor yang tajam, produk teranyar Vivo ini menghasilkan foto dengan warna yang persis sama dengan objek.
Lensa Zeiss pada Vivo X100 Series juga mampu memberikan efek blur pada video. Menurut Hadie, Efek itu dihasilkan oleh fitur 4K cinematic portrait video.
"Pengguna dapat menciptakan video bak film layar lebar dengan memanfaatkan 5 preset bawaan, yaitu natural portrait, summer sea breeze, classic movie, retro focus, dan hongkong night scene," tuturnya.
Semikonduktor Vivo V3 pada X100 juga dirancang khusus untuk meningkatkan kinerja pencitraan atau mobile imaging. Teknologi chip itu mengalihkan fokus dari satu objek ke objek lainnya dengan mulus dan tanpa hambatan. Kemampuan pemindahan fokus pada video 4K itu mencapai 60 frame per detik (fps).
Vivo X100 juga diperkuat dengan chipset Dimensity 9300. Prosesor ini menjaga keakuratan dan kecepatan respons saat pengambilan gambar. Pengguna mendapat pengalaman visual yang luar biasa, terutama karena gambar yang lebih halus dan visual yang mulus.
Baterai Vivo X100 Series bisa diisi hingga separuh dalam waktu 11 menit, berkat flash charge 120 watt Penyimpan daya berkapasitas 5.000 mAh itu dipasangi teknologi blue volt battery. "Vivo X100 Series sudah bisa didapatkan pengguna dengan harga mulai Rp 11,9 juta," ucap Hadie.