Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Merek fesyen mewah Caviar memperkenalkan model kustom iPhone Stealth 2.0. Memodifikasi ulang model iPhone 13 Pro dan Pro Max dan menjadikannya berlapis baja antipeluru BR-2 kelas 2, produk ini akan dijual secara terbatas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bodi antipeluru tersebut dibuat langsung oleh NPO TCIT, perusahaan yang memiliki spesialisasi helikopter tempur dan kendaraan lapis baja. Namun, desain baru ini mengorbankan kamera depan dan belakang pada iPhone—seperti versi modifikasi iPhone 12 tahun lalu. Face ID pun jadi tidak berfungsi dan mungkin tidak memiliki otentikasi biometrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Caviar berdalih melepas kamera memungkinkan pengguna untuk bekerja dengan ponsel mereka di area di mana kamera dilarang. Sebagai gantinya, merek itu mendemonstrasikan fitur-fitur baru, termasuk pelindung antipeluru, dalam sebuah video.
Video itu menunjukkan seorang pria menembaki iPhone Stealth 2.0 dengan pistol. Sementara ponsel kehilangan fungsinya, tapi berhasil menghentikan peluru menembus baju besi. “Kemungkinan besar pemiliknya akan lolos hanya dengan memar,” kata perusahaan itu.
Selain itu, Caviar juga menjelaskan bahwa jika dua peluru ditembakkan, pemiliknya akan mendapatkan memar yang parah, tapi tetap menghindari luka tembak. “Ponsel ini dapat menangkis hingga dua peluru, dan yang kedua membuatnya tidak dapat digunakan,” katanya.
Menurut situs web Caviar, hanya akan ada masing-masing 99 unit versi dari ponsel seri ini. Pembeli memiliki pilihan antara iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max dengan kapasitas penyimpanan hingga 1 TB. Versinya yang paling terjangkau akan tersedia seharga US$ 6.370 (Rp 91 juta) dan termahal dengan penyimpanan 1 TB dihargai US$ 7.980 (Rp 115 juta).
GADGETS.NDTV