Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Pemda Jakarta Antisipasi Dampak Musim Hujan, Beberapa Titik Ini Masih Rawan Banjir

Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menyisir lagi sejumlah area rawan banjir di DKI, mengingat musim hujan sudahdi depan mata.

31 Oktober 2024 | 16.52 WIB

Pekerja mengoperasikan alat berat untuk mengeruk lumpur di kali Sunter, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menargetkan perbaikan turap kali Sunter, Jakarta rampung pada April 2024 untuk mencegah longsor dan antisipasi banjir. ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso
Perbesar
Pekerja mengoperasikan alat berat untuk mengeruk lumpur di kali Sunter, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menargetkan perbaikan turap kali Sunter, Jakarta rampung pada April 2024 untuk mencegah longsor dan antisipasi banjir. ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengatakan masih ada sejumlah area rawan banjir di Jakarta yang harus diantisipasi menjelang musim hujan. Beberapa titik rawan banjir ini tidak termasuk Kanal Banjir Barat dan Kanal Banjir Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Di Jakarta Utara, misalnya, mungkin masih ada sedikit (titik banjir). Sementara di Jakarta Pusat sudah diminimalkan,” ucap Teguh melalui keterangan tertulis pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa underpass di Jakarta juga termasuk titik rawan banjir, misalnya yang ada di jalur menuju Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur, serta menuju Cempaka Putih di Jakarta Pusat. Teguh juga meminta jajarannya menyisir berbagai area yang menjadi tempat langganan banjir setiap tahunnya.  

Salah satu langkah antisipasi banjir yang sedang digencarkan oleh Dinas Sumber Daya Air DKI adalag pengerukan rutin pada waduk, kali, maupun empung. Para petugas mengeruk sedimentasi yang bisa menghambat aliran air. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI juga ditugaskan mengawasi pohon yang rawan tumbang akibat angin kencang saat hujan.

“Hal ini tidak bisa dikerjakan sendiri. Kami bisa menyiapkan berbagai platform untuk sosialisasi antisipasi banjir,” kata Teguh.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta, Ika Agustin Ningrum, sebelumnya memastikan bahwa pengerukan sedimen sudah berjalan di beberapa area di DKI. Hingga Oktober 2024, sudah ada 838.912,39 meter kubik sedimen yang dikeruk dari waduk, sungai, dan saluran penghubung.  

Dinas Sumber Daya Air, kata Ika, memiliki 577 unit pompa stasioner yang tersebar di 202 lokasi dalam kondisi baik. Ada juga 557 unit pompa mobile dan 254 unit alat berat yang disiagakan. Regulator DKI menyiapkan 6.941 petugas, terdiri dari operator pompa dan satuan tugas di lapangan.

“Para petugas ini akan berjaga selama 24 jam dengan sistem sif selama musim hujan untuk memastikan semua peralatan beroperasi dengan baik,” tuturnya pada Rabu, 30 Oktober 2024.

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus