Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Riverside - Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengklaim telah menemukan cara untuk membuka iPhone, yang terkunci sistem, milik pelaku teror San Bernardio pada Desember lalu. Upaya ini mereka lakukan tanpa bantuan perusahaan Apple.
Namun hal ini malah menimbulkan masalah baru. Pertama, kelemahan sistem keamanan iPhone terbongkar. Kedua, muncul potensi konflik baru antara pemerintah Amerika dan Apple.
"Saya berharap, mereka akan memberikan informasi kepada kami agar bisa menambal kelemahan apa pun," kata tim kuasa hukum Apple, seperti dikutip New York Times, Senin, 28 Maret 2016.
Sebelumnya, tim kuasa hukum Apple mengatakan perusahaan ingin mengetahui metode yang digunakan untuk membuka perangkat tersebut. "Tapi, jika pemerintah mengklasifikasikan alat ini, itu menunjukkan hal yang tidak mungkin."
Juru bicara Departemen Kehakiman, Melanie Newman, mengatakan FBI kini sedang meninjau informasi yang ada dalam ponsel tersebut. "Ini tetap menjadi prioritas bagi pemerintah untuk memastikan bahwa penegakan hukum dapat memperoleh informasi digital yang penting guna melindungi keamanan nasional dan keselamatan publik, baik dengan kerja sama dari pihak terkait maupun melalui sistem pengadilan ketika kerja sama gagal," ujar Newman.
Pemerintah Amerika sebelumnya sudah meminta Apple membuka iPhone milik Syed Rizwan Farook, seorang pria bersenjata dalam penembakan di San Bernardino, California. Namun Apple menolak melakukannya dengan dalih akan menjadi preseden buruk dan akan membuka pintu untuk membuka seluruh iPhone di dunia. Pemerintah lantas menuntut Apple atas penolakan tersebut.
Apple dan pemerintah telah menjalani sidang pengadilan pada pekan lalu di Riverside, California. Sebelumnya, Departemen Kehakiman mengatakan mereka telah didekati pihak ketiga dengan metode alternatif untuk membuka iPhone tersebut.
NEW YORK TIMES | BAGUS PRASETIYO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini