Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Los Angeles - Andy Rubin mungkin telah keluar dari Google, namun masih dianggap salah satu arsitek dari keberhasilan perusahaan itu. Sebuah laporan baru menyatakan Rubin, pendiri Android, mungkin kembali ke bisnis ponsel Android dengan merek sendiri.
Amir Efrati dari The Information melaporkan bahwa Rubin telah merekrut beberapa orang di industri untuk mengembangkan sebuah perusahaan handset baru, mengutip orang dalam industri mobile.
Segera setelah keluar dari Google, Rubin mendirikan inkubator startup teknologi bernama Playground Global dan juga bermitra dengan perusahaan modal ventura Redpoint Ventures.
Laporan tersebut menambahkan bahwa Rubin berencana untuk memulai perusahaan ponsel melalui Playground Global yang mendukung para startups teknologi pembuat perangkat. Playground Global disebutkan mendapatkan dana sekitar US$ 300 juta (Rp 4,15 triliun).
Berbicara lebih lanjut tentang bisnis ponsel, Rubin baru-baru ini mengatakan pasar ponsel Android masih memberi kesempatan luas bagi startups teknologi seperti OnePlus, dan baru-baru ini meluncurkan Nextbit Robin.
Namun, Rubin percaya bahwa masih banyak yang harus dilakukan di segmen high-end. Terutama, karena segmen high-end sebagian besar telah didominasi oleh iPhone Apple.
"Andy Rubin telah berusaha untuk memulai sebuah perusahaan ponsel Android yang akan mengambil keuntungan dari tren industri, yang telah membuat lebih mudah untuk memproduksi dan meluncurkan merek baru dalam beberapa tahun terakhir," tulis Efrati sebagaimana dikutip ndtv.com, Kamis, 3 Desember 2015. Rincian tentang usaha telepon baru Rubin masih terbatas.
Dalam laporan sebelumnya oleh The Information mengklaim bahwa Google juga mempertimbangkan membuat handset Android sendiri. Ada juga laporan bahwa Google sedang dalam pembicaraan dengan produsen chip untuk membuat prosesor yang dirancangnya.
Jika hal itu menjadi kenyataan, langkah untuk membangun smartphone sendiri dapat menjadi bumerang bagi Google karena dapat mempengaruhi hubungannya dengan mitra OEM saat ini. Namun,keputusan itu bisa menguntungkan industri karena akan menetapkan patokan bagi produsen lain untuk diikuti.
NDTV | ERWIN Z
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini