Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Pengembang Ditantang Bikin Aplikasi Distribusi Bahan Pokok  

Jaringan distribusi bahan pokok yang mahal dan panjang, menurut Menteri Darmin Nasution, bisa diganti dengan sebuah aplikasi.

2 Juni 2016 | 11.42 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, memberikan keynote speaker dalam acara Road to Digital Economy 2020 di Balai Kartini, Jakarta, 2 Juni 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, memberikan keynote speaker dalam acara Road to Digital Economy 2020 di Balai Kartini, Jakarta, 2 Juni 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan terdapat peluang yang sangat besar bagi para pembuat aplikasi telepon pintar untuk menciptakan sebuah software yang terkait dengan jaringan distribusi dan perdagangan.

Menurut Darmin, area tersebut merupakan salah satu area yang masih lemah dan kurang efisien.

"Kenapa harga bahan kebutuhan pokok mahal? Karena jaringan distribusinya panjang dan ruwet. Sekarang pun, saat harga-harga naik, kita menyalahkan itu. Nah, area ini sangat mudah dimasuki," kata Darmin dalam acara “Road to Digital Economy 2020” di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Juni 2016. 

Jaringan yang mahal dan panjang itu, menurut Darmin, bisa diganti dengan sebuah jaringan yang mudah dan efisien, yakni melalui aplikasi.

"Apa yang bisa pemerintah buat supaya masyarakat bisa memanfaatkannya? Ada platform enggak yang mesti dibuat pemerintah sehingga, kalau memakai aplikasi itu, pengguna menjadi dimudahkan?" ujarnya. 

Dengan aplikasi tersebut, tutur Darmin, petani dan pedagang perantara di daerah mana pun dapat memanfaatkannya sehingga lebih mudah bertemu. "Penting itu, supaya kalau petaninya panen dan dia masuk ke aplikasi itu, dia tahu ini dia nih pedagang pengumpulnya," katanya. 

Aplikasi itu, menurut Darmin, juga harus memuat alamat dan nomor telepon petani ataupun pedagang yang bersangkutan.

"Petaninya bisa telepon, 'Ini, Pak, saya mau panen dua hari lagi. Letaknya di sini, harganya segini.' Kalau deal, dua hari lagi datang. Kalau tidak, bisa ke daftar pembeli yang kedua, ketiga, dan seterusnya. Itu bisa mengangkat posisi tawar petani," tuturnya. 

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus