Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan jasa keamanan internet Kaspersky mengungkapkan telah berhasil memblokir hampir 300 ribu serangan ransomware kepada pengguna internet di Indonesia sepanjang semester pertama 2020. Angka itu dipandang cukup tinggi dan mengkhawatirkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kita harus waspada karena mereka (serangan ransomware) tidak pernah berhenti, attack-nya sangat signifikan," ujar Territory Channel Manager Kaspersky di Indonesia, Dony Koesmandarin, dalam jumpa pers virtual, Rabu 2 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menuturkan kalau ransomware bertujuan mencuri beragam data lalu meminta uang tebusan kepada korbannya kalau ingin mendapatkannya kembali. Dony menyarankan, permintaan tebusan diabaikan.
“Hasil evaluasi yang Kaspersky lakukan, 20 persen korban peretasan tidak mendapatkan kembali file miliknya setelah membayar uang tebusan,” ujarnya.
Selain itu, dia menambahkan, uang tebusan yang didapat peretas atau hacker biasanya akan digunakan untuk mengembangkan malware miliknya. Akibatnya, pelaku bisa mengulangi perbuatannya lagi dengan malware yang lebih kuat.
“Kalau pelaku tidak mendapat bayaran, mereka akan meninggalkan aktivitasnya tersebut karena mereka tidak punya alasan mengapa harus melakukan hal tersebut,” ujar Dony.
Menurutnya, kebanyakan ransomware sebenarnya masih menggunakan taktik atau modus kuno seperti email phising. Tingkat kewaspadaan masyarakat Indonesia yang rendah yang justru membuat serangan itu masih tinggi. Misalnya, sembarang membuka kiriman file attachment.
Berikut ini 4 langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan itu menurut Dony,
1. Cadangkan file
Pencadangan merupakan kunci utama untuk mengamankan file penting. Namun pengguna harus memastikan untuk mencadangkan file penting tidak di perangkat yang sama.
2. Edukasi
Ransomware seringkali berbentuk jebakan sederhana berupa tautan untuk di klik. Pengguna harus diberi pemahaman mengenai trik sederhana tersebut agar terhindar dari serangan ransomware.
3. Pembaruan software
Ransomeware selalu mencari celah keamanan dari perangkat yang digunakan. Untuk menyiasatinya, selalu lakukan pembaruan perangkat lunak secara rutin, dengan demikian, keamanan pada perangkat lunak juga akan diperbarui.
4. Gunakan software khusus untuk melindungi perangkat
Menggunakan perangkat lunak untuk mencegah serangan ransomware juga harus dilakukan, hal ini bertujuan agar perangkat memiliki sistem keamanan khusus untuk melindungi beragam serangan ransomware.
Jika serangan ransomware itu terjadi, berikut ini 3 langkah yang perlu dilakukan,
1. Putuskan jaringan perangkat yang terkena ransomware dengan perangkat lain untuk mencegah penyebaran serangan ransomware itu sendiri.
2. Kembalikan file yang terkena ransomware mengunakan decryptor. Pengguna bisa menggunakan salah satu decryptor dari Kaspersky yang bisa digunakan secara gratis dengan mengunjungi NoMoreRansom.org.
3. Analisa celah keamanan perangkat untuk mencegah serangan serupa di masa mendatang.
MUHAMMAD AMINULLAH | ZW