Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno dimulai dari ulasan seputar Rampogan, tradisi kuno yang diduga menjadi salah satu alasan berkurangnya populasi Harimau Jawa. Rampogan macan identik dengan pertunjukan gladiator pada masa kekaisaran Romawi. Ratusan tahun yang lalu, harimau diadu dengan hewan lain, seperti gajah, banteng, dan kerbau. Ada kalanya karnivora itu ditarungkan dengan manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berita kedua menyangkut asal-usul tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) yang ternyata diadopsi oleh masyarakat Indonesia dari Timur Tengah. Antropolog Universitas Airlangga (Unair), Djoko Adi Prasetyo, menyebut THR merupakan bentuk akulturasi budaya. Di masa lalu, raja dan bangsawan memberikan uang saat Idul Fitri sebagai hadiah kepada para pengikutnya yang berhasil menjalankan ibadah puasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Artikel selanjutnya membahas soal delapan pemegang merk ponsel yang akan meluncurkan gawai terbaru pada April 2024. Rencana peluncuran perangkat anyar, termasuk sejumlah bocoran spesifikasi, sudah dikonfirmasi oleh para produsennya.
Rampogan, sebuah tradisi kuno diduga sebagai salah satu pengikis jumlah Harimau Jawa. Dikutip dari skripsi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung berjudul Rampogan Macan: Simbol Perlawanan Terhadap Kolonialisme Dalam Perayaan Hari Raya Ketupat, rampogan macan mirip dengan pertunjukan gladiator di era kekaisaran Romawi.
Pada beberapa pertunjukan harimau diadu dengan hewan kaki empat lain. Ada kalanya macan diadu manusia. Rampogan berkembang di Jawa pada abad ke-17 hingga 19. Acara itu diperkirakan sudah muncul sejak zaman Kerajaan Mataram Islam, tepatnya pada masa pemerintahan Amangkurat II Kartasura, sebelum resmi di larang oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1905.
Pada abad ke-19, macan dianggap sebagai pengganggu karena kerap memangsa hewan ternak. Penguasa saat itu memerintahkan untuk penangkapan dan eksekusi macan. Satwa itu dibunuh melalui Rampogan yang biasanya diadakan di alun-alun.
Tradisi pemberian THR diyakini berasal dari Timur Tengah. Kebiasaan yang lekat dengan Hari Raya Idul Fitri itu diadopsi oleh masyarakat Indonesia secara turun temurun.
Antropolog Universitas Airlangga (Unair), Djoko Adi Prasetyo, menyebut THR sebagai salah satu bentuk akulturasi budaya yang berkembang di Indonesia. “Tradisi THR kemungkinan adalah pengejawantahan bentuk sedekah sesuai ajaran Islam,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima Tempo pada Senin, 1 April 2024.
Catatan sejarah mengenai Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16 hingga ke-18 juga menunjukkan adanya sejarah tradisi THR menjelang hari besar. Para raja dan bangsawan terbiasa memberikan uang baru saat Lebaran sebagai hadiah kepada anak-anak para pengikutnya.
Sebanyak delapan pemegang merek diperkirakan akan meluncurkan total 10 smartphone baru pada April 2024. Sebagian besar perangkat yang tercantum dalam daftar rencana peluncuran telah dikonfirmasi oleh para produsennya.
Beberapa dari gawai anyar itu bahkan sudah masuk lebih dini ke pasar-pasar penting, seperti Cina, India, dan sebagainya. Merek yang meluncurkan versi terbaru, antara lain OnePlus, Realme, Huawei, Motorola, Samsung, Redmi, iQOO, dan Infinix.