Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

PBB Resmi Tetapkan Hari Peringatan Genosida Srebrenica

Reporter

Editor

dw

image-gnews
PBB Resmi Tetapkan Hari Peringatan Genosida Srebrenica
Iklan

Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi menetapkan tanggal 11 Juli sebagai Hari Peringatan Internasional Genosida Srebrenica.

Penetapan terkait hari peringatan tahunan atas pembantaian yang dilakukan pasukan Serbia terhadap sekitar 8.000 pria dan remaja pria muslim Bosnia, yang terjadi tahun 1995 di Srebrenica, itu diputuskan setelah melalui pemungutan suara pada Kamis (24/05) waktu setempat. Sebanyak 84 negara menyatakan setuju, sementara 19 negara menyatakan menolak dan 68 lainnya abstain.

Baca Juga:

Resolusi ini diprakarsai oleh Jerman dan Rwanda, dua negara yang identik dengan peristiwa genosida pada abad ke-20.

Selain menetapkan 11 Juli sebagai hari peringatan, resolusi itu juga mengecam "segala bentuk penyangkalan” terhadap genosida tersebut dan mendesak negara-negara anggota PBB untuk "mempertahankan fakta yang ada.”

Sebelumnya, dalam suratnya kepada seluruh anggota PBB, Jerman dan Rwanda mengatakan bahwa pemungutan suara menjadi "kesempatan penting untuk bersatu guna menghormati para korban dan mengakui peran penting yang dimainkan oleh pengadilan internasional.”

Ditentang keras Serbia

Baca Juga:

Serbia dan Serbia Bosniamenyatakan bahwa pemungutan suara tersebut tidak sah. Menurut mereka, lebih banyak negara yang tidak mendukung resolusi tersebut dibanding yang mendukungnya.

Mereka pun menuduh pembuat resolusi telah mencap Serbia sebagai "negara genosida” meskipun resolusi tersebut sudah diubah dengan menambahkan bahwa kejahatan genosida bersifat individual dan tidak dapat dikaitkan dengan kelompok tertentu.

"Orang-orang yang ingin menstigmatisasi bangsa Serbia telah gagal dan tidak akan pernah berhasil,” kata Presiden Serbia Aleksandar Vucic kepada wartawan setelah sidang PBB tersebut.

"Mereka ingin memberi tanda pada wajah kami dan mereka gagal,” tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa jam sebelum pemungutan suara, lonceng gereja telah dibunyikan di seluruh Serbia sebagai bentuk protes.

Gereja Ortodoks Serbia mengaku berharap aksi protes ini akan menyatukan warga Serbia dalam "doa, ketenangan, solidaritas, dan keteguhan dalam berbuat baik, meskipun ada tuduhan yang tidak benar dan tidak adil yang mereka hadapi di PBB.”

Apa yang sebenarnya terjadi di Srebrenica?

Pembantaian Srebrenica terjadi menjelang akhir Perang Bosnia, perang yang menewaskan sekitar 100.000 orang.

Tepatnya pada tanggal 11 Juli 1995, pasukan Serbia Bosnia merebut kota Srebrenica, yang pada saat itu merupakan daerah kantong yang dilindungi PBB.

Berhari-hari setelahnya, pasukan Serbia memisahkan 8.000 pria dan remaja laki-laki muslim Bosnia dari istri, ibu, dan saudara perempuan mereka, lantas kemudian membantai mereka.

Korban yang mencoba melarikan diri pun dikejar sampai ke hutan dan pegunungan di sekitar kota.

Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICJ) menganggap peristiwa ini sebagai tindakan genosida. Peristiwa ini juga dianggap sebagai kekejaman terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

gtp/ (AFP, AP, Reuters)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada