Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Serangan Teror Ekstremis Kanan di Halle, Siapa Dua Korban Yang Tewas?

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Serangan Teror Ekstremis Kanan di Halle, Siapa Dua Korban Yang Tewas?
Iklan

Jana L. pada 9 Oktober sedang berjalan kaki menuju rumahnya dekat sinagoge di kota Halle. Saat itu, Stephan B. sedang menembaki pintu kayu sinagoge untuk membobolnya. Upaya itu gagal, juga setelah dia menggunakan bahan peledak rakitan sendiri. Kesal karena gagal menyerang sinagoge, pria pendukung Neonazi lalu berbalik ke arah jalan.

Jana L, perempuan berusia 40 tahun, melihat Stephan B dan mengira lelaki muda itu sedang membuat kegaduhan dengan meledakkan petasan. Dia lalu menegur teroris ekstrem kanan itu sambil melewatinya. Stephan B. menembaknya beberapa kali dari belakang.

Baca Juga:

Jana L. cukup dikenal warga Halle, karena dia seroang penggemar berat musik pop Jerman dan punya kebiasaan mengejar tanda tangan para penyanyi terkenal. Dia juga sering membuat swafoto dengan para bintang dan mengunggahnya ke media sosial.

Salah satu penyanyi pop Jerman Andrea Berg kepada koran Jerman mengatakan sangat sedih dengan apa yang terjadi di Halle dan tewasnya Jana L. "Saya bertemu Jana di banyak konser dan sesi tanda tangan saya. Apa yang terjadi di Halle membuatku kaget dan sedih," katanya.

Kevin S. - penggemar sepakbola

Kevin S., 20 tahun, adalah pendukung setia klub sepakbola lokal Hallescher FC (HFC). Kevin menjadi korban tewas kedua dalam serangan di Halle. Seorang saksi mata bercerita, Kevin sedang makan siang di kedai kebab Kiez Döner, ketika dia ditembak. Penyerangnya tidak mengenal Kevin. Dia hanya menembak sembarangan saja untuk membunuh.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penduduk kota Halle sangat terguncang dengan aksi teror itu. Banyak ungkapan simpati yang ditujukan kepada pihak keluarga korban. Teman-teman korban lalu membuat akun di bank lokal untuk mengumpulkan sumbangan bagi keluarga korban. Rangkaian bunga memenuhi lokasi kejadian.

Setelah menembak mati dua orang, Stephan B. melarikan diri dengan mobilnya ke desa kecil dekat Halle. Dia berhenti di depan sebuah rumah, untuk mengganti mobil pelariannya. Suami istri Jens dan Dagmar Z., dengan ramah membuka pintu, ketika sang teroris mengetuknya. Mereka menyangka ada orang yang membutuhkan bantuan sesuatu.

Stephan B menuntut agar Jens menyerahkan kunci dari mobilnya yang diparkir di halaman depan. Ketika Jens menolak, dia langsung menembaknya di leher. Dagmar berlari untuk membantu suaminya yang terluka, dia juga ditembak di pahanya. Kedua korban cidera parah, namun selamat setelah dilarikan ke rumah sakit. Mereka saat ini masih dirawat, tapi kondisinya maki membaik.

Hari Sabtu, 19 Oktober, beberpa bintang pop Jerman akan menggelar konser solidaritas dengan kota Halle, di antaranya salah satu penyanyi paling populer saat ini, Max Giesinger. Penyelenggara mengatakan, dengann konser solidaritas itu mereka ingin mengirim "sinyal kerukunan dan keterbukaan kota Halle, serta pesan yang tegas menentang anti-Semitisme dan rasisme." (hp/vlz)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada