Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Hong Kong Berada di "Ambang Kehancuran Total"

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Hong Kong Berada di
Iklan

Pihak berwenang pun meningkatkan level pengamanan di sekitar Hong Kong pada hari Rabu (13/11) setelah terjadinya kekerasan baru. Sejumlah bentrokan terjadi di kampus-kampus universitas, dan sejumlah besar siswa bergabung dalam protes anti pemerintah, meski Kepala Pemerintahan Hong Kong, Carrie Lam, telah mendesak para mahasiswa untuk mematuhi hukum.

Aktivis Joshua Wong mengatakan di akun Twitter bahwa bentrokan itu telah "melukai mahasiswa."

Baca Juga:

Para pengunjuk rasa meningkatkan jumlah kampanye mereka yang bertajuk "blossom everywhere" dengan cara memblokade jalan dan melakukan aksi vandalisme untuk membuat kota ini lumpuh.

Pada jam sibuk makan siang hari Rabu, lebih dari 1.000 demonstran memblokir jalan di jantung distrik keuangan kota ini. Banyak demonstran memakai masker wajah yang berarti melanggar larangan pemakaian wajah selama demonstrasi yang baru saja diberlakukan.

Puluhan polisi juga berusaha membubarkan massa dan memukuli sejumlah orang. Seorang juru bicara kepolisian memperingatkan bahwa Hong Kong berada di "ambang kehancuran total."

Baca Juga:

Baca juga: Dihantam Protes Berkepanjangan, Hong Kong Masuki Masa Resesi

Rabu pagi waktu setempat, otoritas Rumah Sakit Hong Kong memperkirakan bahwa sedikitnya 81 orang terluka dalam 24 jam terakhir. Seorang pria ditembak oleh polisi pada hari Senin (11/11) dan seorang pria lainnya dibakar oleh para demonstran, keduanya masih dalam kondisi kritis.

Sekolah ditutup dengan alasan keamanan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi juga menggunakan kekuatan mereka untuk mengamankan jembatan tempat para demonstran melemparkan berbagai benda ke jalan di bawahnya.

"Polisi bertugas memastikan keselamatan publik tetap terjaga," ujar Sekretaris Keamanan John Lee kepada wartawan. "Itu sebabnya kami harus mengambil alih jembatan yang sebelumnya dikuasai oleh para pemrotes."

Kelas-kelas universitas dibatalkan pada hari Rabu sementara para orang tua disarankan agar dapat menjaga anak-anak mereka di rumah. Biro Pendidikan berencana menutup semua sekolah pada hari Kamis (14/11) dengan alasan keamanan dan banyak lembaga keuangan meminta para staf mereka untuk bekerja dari rumah.

Banyak kereta bawah tanah dan stasiun kereta api ditutup karena pengunjuk rasa menargetkan para penumpang. Banyak bom molotov banyak dilemparkan dan benda-benda dibakar. Polisi memperingatkan pengunjuk rasa untuk menghentikan segala tindakan kekerasan.

ae/vlz (AP, Reuters)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada