Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Atlet Paralayang Korsel Masih Hilang di Palu

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Atlet Paralayang Korsel Masih Hilang di Palu
Iklan

Sebanyak 66 warga asing yang terdampak gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala dinyatakan berada dalam kondisi aman. Namun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih mencari lima warga negara asing yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Dari kelima WNA tersebut, tiga di antaranya berasal dari Perancis, satu asal Malaysia dan seorang warga negara Korea Selatan yang diduga ikut tertimbun reruntuhan hotel Roa Roa di Palu.

Baca Juga: Peneliti Tsunami: Peringatan Dini Seharusnya Tidak Segera Dihentikan

Baca Juga:

Seperti dilaporkan Tribunnews, warga Korsel tersebut bernama Dong Jin dan berprofesi sebagai atlet paralayang. Dia dinyatakan hilang bersama 6 atlet paralayang Indonesia saat gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang disertai Tsunami menggoyang Palu dan merobohkan hotel tempat mereka menginap, Jumat ((28/9).

Adapun atlet Indonesia yang ikut menghilang adalah Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang, Glen Mononutu, Franky Kowas, dan Petra. Reza Kambey dan Ardi Kurniawan adalah dua atlet yang ikut dalam Asian Games 2018.

Kepala BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memaparkan sebanyak delapan tim SAR sudah dikerahkan di Hotel Roa-roa yang roboh. Menurut perkiraan BNPB, masih ada 50 sampai 60 orang yang masih tertimbun di sana. "Yang pertama di Hotel Roa-roa, Mal Ramayana, Restoran Dunia Baru, Pantai Talise, Perumahan Balaroa, dan pencarian di setiap puing-puing bangunan yang hancur,” jelasnya seperti dilansir Detikcom, Minggu (30/9).

Baca Juga:

Menurutnya segala sesuatu yang berkaitan dengan warga asing nantinya akan diurus oleh Kementerian Luar Negeri. Pada saat terjadinya gempa, Sutopo mengatakan terdapat 144 warga asing di Palu.

Namun berbeda dengan bencana Lombok, Kemenlu belum akan membuka layanan telepon khusus untuk warga asing yang terdampak gempa di Sulawesi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (1/10), Sutopo memastikan pihaknya diberi tugas mengkoordinasikan penyaluran bantuan dari luar negeri, antara lain berupa perlengkapan berat untuk membangun landasan pacu, tenda pengungsi, perangkat pengolahan air bersih, rumah sakit darurat dan tenaga medis.

Baca Juga: Tim SAR Berjibaku Evakuasi Korban Tsunami Palu

Ia mengklaim sejauh ini sudah ada 10 negara yang menyampaikan tawaran bantuan.

Hingga berita ini diturunkan jumlah korban telah mencapai 832 orang. BNPB meyakinin jumlah korban jiwa akan terus bertambah, seiring dengan kedatangan alat-alat berat untuk mencari korban di balik reruntuhan bangunan. Melalui akun Twitternya Sutopo, mengatakan hari ini (1/10) sejumlah pesawat Hercules milik TNI AU telah diterbangkan membawa genset dan perlengkapan teknis untuk memulihkan pasokan listrik di kawasan bencana.

rzn/yf (afp, ap, tribunnews, kompas, detikcom)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada