Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Pemerintah Putuskan Evakuasi WNI Kru Kapal World Dream

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Pemerintah Putuskan Evakuasi WNI Kru Kapal World Dream
Iklan

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) kru kapal pesiar The World Dream yang masih menunggu di tengah laut akibat wabah virus corona COVID-19. Kapal ini 'terkatung-katung' di tengah perairan internasional dekat Kepulauan Bintan, setelah ditolak berlabuh di seluruh negara termasuk Indonesia sejak awal Februari. Sedikitnya 270 WNI tberada di kapal pesiar asal Hong Kong itu.

Mereka akan dievakuasi dengan kapal KRI Soeharso, kata Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Dia mengatakan keputusan ini diambil secara cermat dan "dengan segala kehati-hatian."

Baca Juga:

"Untuk evakuasi ABK dari Dream Wolrd.. kemarin kapal dr. Soeharso sudah menuju ke laut sekitar wilayah Riau, untuk nanti dipindahkan ke kapal KRI Soeharso, dan akan diobservasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan," ujar Muhadjir kepada wartawan usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/02).

Berbeda dengan WNI dari Wuhan, Cina, WNI kru kapal The World Dream rencananya akan menjalani observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu. Lokasi ini dipilih karena dianggap aman dan sudah memiliki fasilitas yang memadai. "Lokasinya sudah ditetapkan dan sudah disiapkan yaitu ada pulau kosong, pulau tidak berpenghuni di Sebaru satu," terang Muhadjir.

Hati-hati

Saat ditanya mengenai nasib WNI yang ada di kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang, Muhadjir menegaskan pemerintah masih mengkaji secara hati-hati terkait evakuasi 74 WNI yang ada.

Baca Juga:

"Nanti itu, kita tangani satu per satu. Karena yg saat ini sudah mengapung-apung di depan kita kan harus segera kita selesaikan, kalau yang di sana kan juga masih ada pemerintah Jepang. Kita juga sedang bernegosiasi dengan pemerintah Jepang, bagaimana supaya WNI yang masih ada di sana bisa dibantu," jelasnya.

Senada dengan Muhadjir, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan pemerintah tidak ingin buru-buru mengambil keputusan terkait evakuasi WNI yang ada di kapal Diamond Princess.

"Pemerintah itu menjaga yang 260 juta ini tetap bisa survive, sembari kita melakukan tindakan-tindakan untuk juga menyelamatkan masyarakat kita yang ada di Jepang, tapi harus prosedur dan tata caranya jangan mengikuti apa yang mereka inginkan, hanya sekadar secepatnya saja," jelas Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/02).

Terawan menjelaskan saat ini pemerintah Indonesia terus bernegosiasi dengan pemerintah Jepang terkait upaya evakuasi WNI yang ada di kapal Diamond Princess tersebut.

Satu warga Jepang positif corona sepulang dari Indonesia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang pria di Jepang dikabarkan positif terinfeksi virus corona COVID-19 sepulang dari berlibur di Indonesia, seperti yang dilaporkan media Jepang NHK. Pria berusia 60-an tahun tersebut diketahui bekerja di fasilitas perawatan lansia.

Sebelumnya, pada tanggal 12 Februari ia sempat mengunjungi institusi kesehatan mengeluhkan gejala-gejala seperti flu, namun saat itu ia didiagnosa negatif infeksi virus corona. Pada tanggal 15 Februari ia diberitakan berlibur ke Indonesia bersama keluarganya.Tanggal 19 Februari ia sekeluarga kembali ke Jepang dan saat itu ia mengeluh karena menghalami kesulitan bernapas.

Kemudian Pusat Pengendalian Penyakit Menular Virus Corona Novel Tokyo pada laman pemerintah Kota Tokyo mengkonfirmasi bahwa pria tersebut positif virus corona. Awal gejala-gejalanya mulai terjadi pada tanggal 12 Februari silam.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan masih menunggu informasi lebih lanjut dari otoritas Jepang terkait kabar ini.

"Nanti saya nunggu data dari mereka, karena itu untuk data epidemologis. Dan apa benar dia udah ke sininya di mana, dan di sananya diperiksa sudah berapa kali, itu harus detail," imbuh Terawan.

Ini merupakan kedua kalinya seseorang didiagnosa positif COVID-19 sepulang dari Indonesia. Sebelumnya, kasus pertama diberitakan menimpa seorang warga Cina bernama Jin yang dilaporkan positif virus corona COVID-19 pada 5 Februari sepulang dari Bali.

rap/hp

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada