Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Risiko Cedera Para Pemain Sepakbola Tinggi Setelah Bundesliga Kembali Bergulir

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Risiko Cedera Para Pemain Sepakbola Tinggi Setelah Bundesliga Kembali Bergulir
Iklan

Banyak langkah dan prosedur telah dilakukan untuk dimulainya kembali Bundesliga. Tetapi beberapa pemain khawatir ada risiko cedera serius, setelah liga sepakbola terhenti selama beberapa minggu.

"Para pemain akan kelelahan setelah 60 menit. Lima pemain cadangan saja tidak cukup. Kami kemungkinan menghadapi kelelahan dan cedera serius," katad Marc Lorenz, pemain dari klub Karlsruhe di Divisi Dua liga sepakbola Jerman, Bundesliga.

Baca Juga:

Putaran Bundesliga memang sudah diputuskan untuk dimulai lagi tanggal 15 Mei. Berbagai aturan baru ditetapkan, di antaranya setiap tim boleh memasukkan lima pemain cadangan. Biasanya hanya ada tiga pemain cadangan untuk setiap pertandingan.

Selain itu, protokol kesehatan juga diberlakukan dengan ketat. Pertandingan di stadion dilakukan tanpa penonton, dan para pemain Bundesliga sebelum pertandingan harus menjalani karantina dan tes corona.

Situasi belum normal

Baca Juga:

Setelah dua bulan tanpa pertandingan, tim-tim Bundesliga sudah mulai melakukan latihan lagi di lapangan sejak seminggu terakhir. Sebelumnya mereka hanya bisa berlatih sendirian di rumah, disertai pembicaraan dengan tim dan pelatih lewat secara online. Tapi itu tentu tidak bisa menggantikan kegiatan latihan biasa.

"Saya kira para pemain tidak bisa siap secara optimal," kata Profesor Wilhelm Bloch, dokter olahraga yang di Universitas Olahraga di Köln kepada DW.

"Tidak semua orang telah bekerja sebaik mungkin dalam kelompok kecil dan pelatihan di rumah. Jadi ‘baterai mereka mungkin tidak sepenuhnya terisi’, dan masalah dapat muncul di bawah beban kerja yang tinggi, seperti yang terjadi dalam pertandingan lapangan. Pengkondisian yang kurang ideal berarti risikonya juga lebih tinggi," lanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cedera memang kejadian biasa dalam olahraga profesional. Tetapi untuk beberapa pemain, kontrak akan berakhir bulan Juni, dan jika cidera berat, itu bisa berarti mereka akan kehilangan mata pencaharian dan nantinya berdiri dengan tangan kosong.

“Saya lebih takut cedera daripada corona”

Beberapa pemain lain terang-terangan mengungkapkan kekhawatiran cedera. Tidak hanya di Bundesliga. Pelatih kawakan Fabio Capello, yang pernah melatih klub top seperti AC Milan dan Real Madrid mengatakan, banyak pemain yang mengungkapkan kepadanya bahwa mereka lebih takut cedera daripada terkena virus corona.

"Risiko cedera otot sudah tinggi sejak pelatihan. Jika mereka bermain tiga pertandingan dalam seminggu, waktu pemulihan fisik antara satu pertandingan dan yang lain akan sulit," tambahnya.

Liga utama Jerman Bundesliga masih menyisakan sembilan pertandingan sampai akhir musim ini. Klub-klub papan atas juga masih bertarung di kejuaraan lain, sepeerti Piala Jerman. Selain risiko cedera, Wilhelm Bloch juga melihat ancaman lain bagi para pemain.

"Coba kita bayangkan skenario hipotetis ini," katanya. "Seorang pemain tanpa sadar memiliki infeksi dan tes negatif, yang sangat mungkin terjadi. Klubnya bermain melawan Bayern München, dan pemain itu menginfeksi Robert Lewandowski (penyerang utama Bayern München). Penyakit Lewandowski parah, dan paru-parunya rusak parah. Akibatnya, nilai pasarnya jatuh."

Setiap pemain memang harus menimbang sendiri, apakah mereka bersedia memikul risiko itu atau tidak, kata Wilhem Bloch. Tapi kebanyakan pemain Bundesliga mengaku siap untuk bertarung, dan mereka sadar tentang risikonya. (hp/rzn)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada