Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Kesetaraan Gender di Islandia: 'Perjuangan Hak Asasi Yang Fundamental"

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Kesetaraan Gender di Islandia: 'Perjuangan Hak Asasi Yang Fundamental
Iklan

DW:

Islandia sering disebut sebagai "negara terdepan di dunia dalam kesetaraan gender." Apa Anda setuju?

Katrin Jakobsdottir

: Saya sering mengatakan bahwa sementara kami berbangga dengan tempat kami di daftar Global Gender Gap versi World Economic Forum, perempuan di Islandia juga sangat sadar, bahwa kami tetap punya tugas besar yang harus dilakukan.

Kesenjangan upah terkaitgjender masih ada di Islandia, perempuan masih tidak memiliki kekuatan yang sama di dunia keuangan dan bisnis, dan kami juga masih memiliki masalah serius soal kekerasan berbasis gender, kekerasan serta pelecehan seksual.

Jadi Anda pikir, pencapaian kesetaraan gender di negara Anda tidak cukup?

Baca Juga:

Tidak. Perjuangan untuk kesetaraan gender tidak akan "berakhir" atau "cukup", sampai kita berhasil menghapus diskriminasi berbasis gender di Islandia dan seluruh dunia. Meskipun kita mencapai tonggak sejarah di sana-sini, kita tidak boleh berpikir bahwa karena tonggak-tonggak atau tujuan itu tercapai, perjuangan untuk kesetaraan gender dapat kita kesampingkan.

Perjuangan untuk hak-hak perempuan adalah perjuangan untuk hak asasi manusia yang fundamental dan menuntut perubahan dalam budaya kita. Kita perlu mengubah cara kita memperlakukan yang lain dan memahami satu sama lain. Ini bukan pekerjaan satu generasi. Dan saya ingin bisa melihat ke belakang dan mengatakan bahwa pemerintah saya adalah kekuatan untuk kemajuan, bukan kemunduran.

Perempuan Islandia adalah peserta aktif dalam gerakan #MeToo. Ribuan orang berbagi pengalaman mereka tentang pelecehan seksual dan serangan di media sosial. Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa perubahan budaya belum terjadi di banyak bidang masyarakat. Apakah Anda setuju?

Baca Juga:

Yah. Gerakan #MeToo mengekspos pelecehan sistematis, kekerasan, dan seksisme sehari-hari yang dialami perempuan dari semua lapisan masyarakat Islandia. Sebuah penelitian baru-baru ini, yang melibatkan 24.000 perempuan Islandia, menunjukkan bahwa satu dari empat perempuan telah mengalami pemerkosaan atau percobaan perkosaan. Dialog terbuka tentang kekerasan terhadap perempuan kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak perempuan berbicara tentang pengalaman mereka. Kalau ini terjadi di tempat yang disebut-sebut sebagai "tempat yang paling setara gender", kita dapat bayangkan apa yang sedang terjadi di seluruh dunia.

Gerakan #MeToo mengangkat topik pelecehan seksual dan pengalaman banyak perempuan menjadi sorotan utama, dan banyak orang menuntut perubahan - tidak hanya di Islandia. Bagaimana gerakan ini bisa memiliki dampak positif jangka panjang?

Salah satu hal penting yang diajarkan #MeToo kepada kita semua adalah bahwa penindasan terhadap perempuan tumbuh subur dalam keheningan. Jika kita tidak berbicara, dan membiarkan orang tahu bahwa kita tidak mau lagi menoleransi perilaku tertentu, banyak hal tidak akan berubah. Jika kita tetap diam, perempuan akan terus menderita. Revolusi #MeToo telah menjadi pembuka mata yang luar biasa. Semoga kita akan melihat perubahan yang dibutuhkan.

Sekarang ada undang-undang kuota gender di Islandia untuk memastikan bahwa perempuan cukup terwakili di komisaris perusahaan, dan pemerintahan Anda juga menerapkan aturan kesetaraan dalam pembayaran gaji untuk memastikan bahwa pada tahun 2022, laki-laki dan perempuan di lembaga-lembaga publik dan perusahaan swasta dengan ukuran tertentu akan menerima gaji yang setara untuk pekerjaan yang sebanding. Mengapa perlu waktu lama untuk mencapai tujuan pembayaran yang setara itu?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun ada undang-undang kuota gender, laki-laki masih tetap mendominasi pada dewan komisaris dan lapisan tertinggi manajemen di perusahaan-perusahaan terbesar Islandia.

Juga masih ada kesenjangan gaji di Islandia, yang terpaut sekitar 4,5 persen- untuk pekerjaan yang setara. Instrumen terbaru kami untuk mengatasi kesenjangan gaji gender ini adalah standar upah yang sama. Ini mengharuskan perusahaan untuk membuktikan bahwa mereka membayar perempuan dan laki-laki secara setara. Jadi ini sudah mengarah pada perubahan struktur pembayaran kupah.

Melihat Eropa, jelas bahwa perempuan masih kurang terwakili dalam politik maupun bisnis. Apa yang dapat dilakukan perempuan untuk menggeser ketidakseimbangan itu?

Kita harus melihat ini dari perspektif laki-laki dan perempuan: Apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat, apa yang bisa kita lakukan bersama? Mari tanya diri kita sendiri. Apa yang bisa dilakukan laki-laki dalam hal ini? Mereka bisa mulai dengan mengakui bahwa kita belum mencapai kesetaraan gender, dan mereka harus mengambil bagian dalam perubahan yang diperlukan untuk menghilangkan ketidaksetaraan itu. Jadi kita secara konstan perlu mengatasi kaitan antara representasi perempuan dan ketidaksetaraan perempuan di bidang lain.

Kemandirian ekonomi perempuan juga merupakan faktor kunci untuk memastikan representasi perempuan. Karena perempuan juga biasanya masih memikul sebagian besar tanggung jawab dalam pendidikan dan pemeliharaan anak, kebijakan keluarga sangat penting untuk partisipasi perempuan dalam bisnis dan politik.

Kanselir Jerman Angela Merkel sering digambarkan sebagai salah satu politisi paling berpengaruh di dunia. Apakah Anda pikir Kanselir Merkel telah mengubah pandangan terhadap politisi perempuan?

Saya pikir Kanselir Merkel adalah salah satu politisi paling berpengaruh di zaman kita dan dia akan diingat seperti itu. Meskipun model peran itu penting, saya yakin status perempuan sebaiknya ditingkatkan melalui gerakan. Saya tidak pikir bahwa satu perempuan yang menjabat posisi tertentu bisa membawa perubahan. Kita semua adalah bagian dari perubahan, dan saya harap kita terus bergerak ke arah itu.

Katrin Jakobsdottir telah menjadi perdana menteri Islandia sejak 2017. Wawancara dilakukan oleh Manuela Kasper-Claridge.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada