Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Uni Eropa Siapkan Langkah Hadapi Serangan Fake News di Pemilu 2019

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Uni Eropa Siapkan Langkah Hadapi Serangan Fake News di Pemilu 2019
Iklan

Lima bulan sebelum pemilihan Eropa bulan Mei 2019, para pimpinan Uni Eropa telah mengusulkan agar anggaran divisi yang bertugas mengatasi disinformasi ditingkatkan anggarannya sampai lebih dua kali lipat, dari 1,9 juta menjadi 5 juta euro. Mereka khawatir pemilu Eropa akan berusaha disusupi oleh para hacker Rusia dengan maksud menggiring opini publik ke arah tertentu.

Tudingan sudah lama ditujukan ke Rusia, yang terbukti beberapa kali berusaha menerobos jaringan komputer internal beberapa negara di Eropa. Di Amerika Serikat masih dilakukan penyelidikan intensif mengenai keterlibatan agen-agen Rusia dalam kampanye pemilu presiden tahun 2016 yang dimenangkan oleh DonaltdTrump.

Baca Juga:

"Disinformasi adalah bagian dari doktrin militer Rusia, dan strateginya untuk memecah dan melemahkan Barat," kata Andrus Ansip, wakil presiden Uni Eropa bidang digital, hari Rabu (6/12).

Lebih banyak staf dan peralatan canggih

Rusia menghabiskan 1,1 miliar euro setiap tahun untuk mendanai media-media pro-Kremlin, kata Andrus Ansip, yang juga mantan perdana menteri Estonia. "Kami telah melihat upaya (mereka) untuk ikut campur dalam pemilihan dan referendum. Bukti-bukti menunjuk ke Rusia sebagai sumber utama serangan ini," tambahnya.

Uni Eropa sekarang ingin mempekerjakan lebih banyak staf dengan peralatan yang lebih canggih di kantor pusat di Brussels. Selain itu, kantor-kantor perwakilan Uni Eropa di berbagai bagian dunia juga akan memiliki perlengkapan dan pengamanan lebih baik. Data-data dan analisis mengenai penggalangan propaganda lewat fake news nantinya dengan cepat dapat disebarkan di antara negara-negara anggota Uni Eropa.

Baca Juga:

Dengan sebuah mekanisme "peringatan cepat", pemerintah yang bersangkutan akan mendapat peringatan dini sekaligus strategi dan cara menangkis propaganda dan serangan dengan inform

Bertindak dengan cepat dan efektif'

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komisi Eropa menyerukan pada Facebook, Google dan Twitter untuk bertindak "dengan cepat dan efektif " menghadapi disinformasi dan menutup akun-akun palsu serta memblokir pesan yang disebarkan secara otomatis oleh bot.

Komisioner hukum Vera Jourova mengatakan, Uni Eropa akan menekan para raksasa online untuk memenuhi komitmen mereka sesuai Kode Etik yang sudah mereka tandatangani. "Kami sedang menghadapi perlombaan senjata digital, dan Eropa tidak boleh tinggal diam," tandas Jourova.

Perusahaan Facebook sudah membentuk apa yang mereka sebut "war room" untukmelawan penyebaran informasi-informasi palsu dan manipulasi yang dilakukan pihak-pihak yang mencoba memengaruhi hasil pemilu di berbagai tempat. Selama pemilu presiden di AS 2016, dinas intelijen Rusia diduha melakukan operasi besar-besaran untuk menyebarkan disinformasi dan mencegah kemenangan Hillary Clinton.

Rencana Komisi Uni Eropa masih harus disetujui oleh para pemimpin negara-negara anggota. Jika mendapat lampu hijau, sistem yang barubisa mulai beroperasi pada bulan Maret 2019.

hp/ap (rtr, ap)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada