Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Kondisi Kritis, Dokter Mendesak Alexei Navalny untuk Akhiri Aksi Mogok Makan

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Kondisi Kritis, Dokter Mendesak Alexei Navalny untuk Akhiri Aksi Mogok Makan
Iklan

Tim medis Alexei Navalny pada Kamis (22/04) mendesaknya untuk segera mengakhiri aksi mogok makan.

Dokter yang merawat Navalny, yang tidak diperbolehkan memeriksa pasien di koloni penjara, menegaskan pihaknya telah meminta pemimpin oposisi itu menghentikan aksi mogok makan untuk menyelamatkan hidupnya.

Baca Juga:

"Jika mogok makan berlanjut sedikit lebih lama, kami tidak memiliki orang untuk segera menanganinya," kata ahli jantung Yaroslav Ashikhmin dan empat petugas medis lainnya melalui pernyataan yang diterbitkan oleh Mediazona, situs berita independen.

Barat memperingatkan Kremlin bahwa mereka akan menghadapi "konsekuensi" jika Navalny mati.

Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di puluhan kota di seluruh Rusia pada hari Rabu (21/04) menuntut pembebasan Navalny.

Dukungan untuk Navalny

Baca Juga:

Lebih dari 1.500 orang ditangkap saat polisi Rusia berusaha menindak mereka yang tidak senang dengan perlakuan terhadap Navalny.

Kepada para pengunjuk rasa, Navalny menggambarkan mereka sebagai "penyelamat Rusia," dalam sebuah postingan di Instagram. Pria berusia 44 tahun itu mengatakan dia tidak selalu menyadari "apa yang sebenarnya terjadi" di luar penjara karena hanya memiliki akses ke satu saluran televisi, tetapi pengacaranya yang datang berkunjung pada Kamis (22/04) menginformasikan perkembangan sepekan terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dengan tulus saya akan mengatakan, dua perasaan berkecamuk di dalam diri saya: kesombongan dan harapan," kata Navalny.

"Orang-orang berbaris di jalan. Artinya mereka tahu dan mengerti segalanya," lanjut Navalny. "Mereka tidak akan menyerahkan masa depan mereka, masa depan anak-anak mereka, negara mereka. Ya, ini akan sulit dan gelap untuk beberapa waktu."

Aksi mogok makan

Navalny yang ditangkap pada Januari lalu sekembalinya dari Jerman, di mana dia menghabiskan lima bulan untuk penyembuhan setelah diracuni oleh agen saraf. Navalny menganggap Kremlin merupakan dalang upaya pembunuhan tersebut, tetapi Moskow membantah dan menyatakan tidak bersalah atas insiden itu.

Kesehatannya memburuk sejak masuk penjara. Navalny menuntut perawatan medis yang tepat untuk berbagai penyakit, termasuk sakit punggung dan mati rasa di anggota tubuhnya, tetapi permintaan itu tidak didengar, sehingga mendorongnya untuk mogok makan sejak 31 Maret 2021.

ha/vlz (AFP, AP)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada