Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Merasa Diperlakukan Tidak Adil, Grup Hotel Dorint Gugat Pemerintah Jerman

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Merasa Diperlakukan Tidak Adil, Grup Hotel Dorint Gugat Pemerintah Jerman
Iklan

Perusahaan pengelola Dorint Hotel Group mengambil langkah hukum terhadap pemerintah Jerman atas kurangnya bantuan keuangan yang diterimanya ketika pandemi COVID-19 meluas.

Dorint Hotels bersama dengan perusahaan serupa lainnya yang menawarkan akomodasi, terpaksa menutup pintu mereka untuk wisatawan sejak November lalu sebagai bagian dari pemberlakuan lockdown Jerman untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Baca Juga:

Menurut surat kabar Welt am Sonntag, jaringan hotel yang berbasis di Köln itu mengatakan perusahaan yang lebih besar berada pada posisi yang tidak menguntungkan karena pemberian bantuan dibatasi hingga € 12 juta (Rp 208,3 miliar) per perusahaan.

Setelah mendapat bantuan yang diterima dari pemerintah, Dorint tetap menelan kerugian mencapai € 63 juta (Rp 1 triliun) pada akhir Juni mendatang.

Dalam gugatannya, seperti yang dilihat Welt am Sonntag, DHI Dorint Hospitality & Innovation mengkritik pemerintah atas perlakuan tidak adil terhadap perusahaan besar dan kecil di industri perhotelan.

Perlakuan tidak adil terhadap perusahaan besar

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hari ini kita berada di bulan keenam pemberlakuan lockdown, dengan pelanggaran serius terhadap kebebasan untuk menjalankan profesi berdasarkan Pasal 12 Konstitusi Jerman," bunyi keluhan DHI kepada Mahkamah Konstitusi Federal.

"Saya melihat kami sebagai semacam pion pengorbanan," kata Ketua Dewan Pengawas Dorint Dirk Iserlohe kepada surat kabar mingguan Jerman. "Saya tidak lagi berharap bisnis akan dimulai kembali pada Minggu Putih (Whitsunday, 23 Mei)," kata Iserlohe. "Sebaliknya, hotel mungkin akan menjadi layanan yang terakhir untuk itu [dibuka kembali], meskipun menurut Robert Koch Institute, industri tersebut tidak berkontribusi terhadap infeksi."

Perusahaan juga mengeluhkan fakta bahwa orang Jerman dapat bebas menginap di hotel di negara lain, tetapi tidak dapat melakukannya di dalam negeri. (ha/hp)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada