Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Afganistan dan Taliban Terus Lanjutkan Negosiasi hingga Tercapai Kesepakatan

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Afganistan dan Taliban Terus Lanjutkan Negosiasi hingga Tercapai Kesepakatan
Iklan

Pembicaraan damai antara pemerintah Afganistan dan kelompok militan Taliban di Doha, Qatar, pada Minggu (18/07) berakhir tanpa kemajuan yang signifikan, bahkan setelah pemimpin tertinggi menyatakan dukungannya atas solusi politik dalam menyelesaikan konflik yang berkepanjangan.

Kepala Dewan Tinggi Pemerintah untuk Rekonsiliasi Nasional Afganistan, Abdullah Abdullah, melakukan pembicaraan intensif ketika Taliban meningkatkan serangan di seluruh negeri.

Baca Juga:

Kedua belah pihak berusaha untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai yang telah lama terhenti, tetapi dalam sebuah pernyataan bersama mereka menyepakati perlunya mencapai "solusi yang adil" dan akan bertemu lagi "minggu depan".

Pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, mengatakan "Emirat Islam Afganistan sangat mendukung penyelesaian politik". Namun, fasilitator pembicaraan Qatar mengatakan kedua pihak hanya setuju "bekerja untuk mencegah korban sipil" dari gencatan senjata yang disepakati sebelumnya.

"Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan negosiasi pada tingkat tinggi sampai penyelesaian tercapai. Untuk tujuan ini, mereka akan bertemu lagi minggu depan," kata utusan kontra-terorisme Qatar Mutlaq al-Qahtani yang mengawasi pembicaraan di Doha.

Kampanye militer yang kompleks

Baca Juga:

Pemimpin Taliban Akhundzada mengatakan kelompoknya tetap berkomitmen mencari solusi untuk mengakhiri perang, tetapi mengecam pemerintah karena "membuang-buang waktu". Para pemberontak memanfaatkan tahap terakhir penarikan pasukan AS dan pasukan asing lainnya dari Afganistan untuk meluncurkan serangkaian serangan kilat di seluruh negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok militan saat ini diyakini telah menguasai sekitar setengah dari 400 distrik di negara itu, beberapa penyeberangan perbatasan penting, dan mengepung sejumlah ibu kota provinsi yang vital.

Seorang juru bicara pasukan keamanan Afganistan mengatakan bahwa pejuang pro-pemerintah telah melakukan 244 operasi, menewaskan 967 pejuang "musuh" - termasuk komandan kunci. "Kami telah merebut kembali 24 distrik sejauh ini, tujuan kami adalah merebut kembali semua wilayah... Kami siap mempertahankan negara kami," kata Ajmal Omar Shinwari kepada wartawan.

Kekhawatiran berkembang terkait pasukan Afganistan yang akan kewalahan tanpa dukungan udara dari koalisi, sehingga memungkinkan pengambilalihan kekuasaan oleh militer Taliban sepenuhnya.

ha/hp (AFP)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada