Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Perwakilan AS desak Korea Utara Hentikan Uji Coba Senjata

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Perwakilan AS desak Korea Utara Hentikan Uji Coba Senjata
Iklan

Pemerintah AS pada Minggu, (26/10) mengajak Korea Utara untuk menghentikan percobaan rudal terbarunya, yang disebutkan "mengkhawatirkan dan kontraproduktif” tersebut, dan kedua pihak kembali ke meja perundingan untuk pembicaraan damai.

"Tujuan kami tetap untuk merampungkan denuklirisasi di Semenanjung Korea,” sebut Sung Kim, perwakilan khusus AS untuk Korea Utara.

Baca Juga:

"Oleh sebab itu, uji coba rudal balistik yang dilakukan Pyongyang dalam enam minggu belakangan ini mengkhawatirkan dan kontraproduktif dalam proses pencapaian perdamaian di Semenanjung Korea,” tambahnya.

AS terbuka untuk diskusi

Minggu lalu, Korea Utara melakukan rangkaian uji coba kelima rudal balistik yang baru dikembangkannya dari sebuah kapal selam. Pihak Korea Selatan menduga misil tersebut masih dalam tahap awal pengembangan. Biasanya rudal yang diluncurkan dari kapal selam akan sulit untuk dideteksi.

"Kami masih terbuka berdiskusi dengan Korea Utara tanpa adanya prasyarat apa pun dan kami sudah tekankan bahwa AS tidak ada niat untuk bersengketa dengan pihak Republik Demokratik Rakyat Korea,” ujar perwakilan khusus AS untuk Korea Utara itu, dengan menegaskan nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintahan Biden telah berulang kali menyatakan, pihaknya selalu terbuka untuk berdiskusi dengan Korea Utara. Namun, Korea Utara menolak tawaran pihak AS itu, dengan alasan masih diterapkannya kebijakan yang dianggap tidak bersahabat, sanksi yang diberikan pada Korea Utara, dan latihan militer gabungan yang biasa diselenggarakan dengan pihak Korea Selatan.

Kim Jong Un, Pimpinan Korea Utara telah berulangkali menyalahkan kebijakan AS yang berdampak terhadap negara yang terisolasi tersebut. Dia juga tidak menerima pernyataan Washington yang menegaskan tidak memiliki niat bersengketa. Kim Jong Un sempat menghadiri tiga kali pertemuan dengan mantan Presiden AS, Donald Trump, namun sayangnya pembicaraan mereka gagal menemui kesepakatan.

mh/as(afp,rtr)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada