Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Prabowo: Arah Ekonomi Indonesia Salah, Harus Kita "Robah"

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Prabowo: Arah Ekonomi Indonesia Salah, Harus Kita
Iklan

Debat capres-cawapres putaran kelima ini adalah debat terakhir sebelum pelaksanaan pemungutan suara di Indonesia pada Rabu, 17 April 2019. Debat dimulai pada pukul 20.00 WIB. Pada awal debat, pasangan capres dan cawapres masing-masing menyampaikan visi dan misinya.

Ada empat bidang tema yang akan diperdebatkan kali ini dalam enam sesi, yaitu ekonomi & kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri. Debat ini dimoderatori dua jurnalis senior: Balques Manisang dari TVOne dan Tomy Ristanto dari NET TV.

Baca Juga:

Pengamat sebelumnya mengatakan, debat kali ini akan menjadi debat terpanas, karena kedua pihak akan saling mengadu data-data ekonomi. Sebagai petahana, kubu Jokowi-Amin harus mempertahankan diri dari berbagai serangan yang dilancarkan penantangnya Prabowo-Sandi. Baik Jokowi, Prabowo maupun Sandiaga Uno adalah politisi yang sudah punya pengalaman di bidang ekonomi dan bisnis.

Selama ini, pemerintahan Jokowi selalu menekankan berbagai keberhasilan mereka dalam pembangunan infrastruktur, sementara Prabowo berulangkali mengeritik tingginya utang, besarnya impor dan lemahnya nilai tukar Rupiah.

Penyampaian Visi dan Misi

Pasangan Prabowo-Sandi mendapat giliran pertama menyampaikan visi dan misi. Di kalimat pembuka, Prabowo langsung mengatakan bahwa politik ekonomi Indonesia "berada di arah yang salah". Dia mengatakan Indonesia sudah "menyimpang" dari cita-cita kemerdekaan, dan sudah mengalami "deindustrialisasi". "Ini yang harus kita robah (red:ubah)", tandasnya Prabowo. Sandiaga Uno menambahkan, banyak emak-emak dan ibu-ibu yang sekarang kewalahan dengan harga bahan pokok yang tinggi.

Baca Juga:

Jokowi menimpali, perekonomian tidak hanya soal pertumbuhan, karena pertumbuhan ekonomi tanpa pemerataan menunjukkan ketimpangan dan ketidakadilan. Itu sebabnya pemerintahannya sekarang membangun infrastruktur di luar Jawa. "Tidak Jawa sentris", tukasnya. Selain itu Jokowi menekankan pentingnya kemandirian dan memberi contoh bagaimana pemerintahnya berusaha menguasai blok Mahakam dan Freeport. Pada sesi ini Ma'ruf Amin tidak menambahkan apa-apa.

Hal-hal yang disampaikan Jokowi, termasuk kartu-kartu sosial yang akan dikeluarkan, sudah sering disampaikan dalam berbagai forum dan dalam debat-debat sebelumnya.

Tim panelis dari ilmuwan sampai pegiat sosial

KPU sebelumnya telah menetapkan sepuluh panelis, yang terdiri dari para pakar dan kalangan pengamat kebijakan ekonomi dan sosial. Mereka adalah:

1. Rektor Universitas Airlangga, Prof Muhammad Nasih

2. Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ), Rahmi Hertanti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Guru Besar FEB Universitas Tanjungpura, Prof Eddy Suratman

4. Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah, Dr Muhammad Arief Mufraini

5. Dekan FEB Universitas Diponegoro, Dr Suhartono

6. Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi, Dr Herman Karamoy

7. Dekan FEB Universitas Udayana, Dr I Nyoman Mahaendra Yasa SE MSi

8. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Dr Harif Amali Riva'i

9. Guru Besar ITB, Prof Dr Ir Dermawan Wibisono

10. Dosen Community Development Unika Soegijapranata Semarang, Tukiman Taruno Sayoga PhD.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada