Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Jurnalis Myanmar Yang Dipenjara Karena Berita Rohingya Dapat Penghargaan Pulitzer

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Jurnalis Myanmar Yang Dipenjara Karena Berita Rohingya Dapat Penghargaan Pulitzer
Iklan

Jurnalis dari kantor berita Reuters dan Associated Press (AP) memenangkan penghargaan bergengsi Pulitzer Prize hari Senin (15/4). Harian New York Times dan Washington Post juga masing-masing memenangkan dua penghargaan.

Tema yang jadi sorotan antara lain peristiwa pembantaian Rohingya di Myanmar, investigasi tentang kampanye Donald Trump, masalah pengungsi dan migran gelap di perbatasan dan penembakan massal di Amerika Serikat.

Baca Juga:

Reuters memenangkan penghargaan untuk pemberitaan internasional dan AP untuk pemberitaan tentang perang di Yaman.

Laporan investigatif Reuters yang mendapat penghargaan antara lain mengenai pembantaian 10 warga Rohingya di desa Inn Din di zona konflik Rakhine di Myanmar.

Dua jurnalis yang mendapat penghargaan it, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo (foto artikel), sekarang di penjara di Myanmar karena mengungkapkan kasus itu.

Baca Juga:

"Tentu kami puas karena pekerjaan kami dihargai namun perhatian publik harus lebih difokuskan pada (nasib) orang-orang yang kami beritakan, dalam hal ini warga Rohingya dan para migran Amerika Tengah," kata Pemimpin Redaksi Reuters Stephen J. Adler.

Ditahan dan dijatuhi hukuman penjara

Dua wartawan muda Reuters, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, keduanya warga Myanmar, menemukan kuburan massal yang penuh dengan tulang belulang. Mereka lalu mengumpulkan kesaksian para keluarga korban, saksi dan pelaku kejahatan itu.

Dua foto mereka menunjukkan 10 pria Rohingya yang sedang terikat dan berlutut, foto ketiga menunjukkan mayat-mayat 10 pria itu yang telah dimutilasi dan penuh peluru di kuburan massal yang dangkal.

Desember 2017, sebelum Wa Lone dan Kyaw Soe Oo menyelesaikan investigasi mereka, keduanya ditangkap aparat Myanmar. Laporan "Pembantaian di Myanmar" itu kemudian diselesaikan oleh koleganya Simon Lewis dan Antoni Slodkowski dan diterbitkan pada Februari 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bulan September lalu, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara dengan dakwaan Undang-Undang Kerahasiaan Negara.

"Saya senang Wa Lone dan Kyaw Soe Oo dan rekan-rekan mereka mendapat penghargaan untuk liputan mereka yang luar biasa, berani, dan sangat menyentuh… Namun saya tetap sangat tertekan, bahwa reporter kami Wa Lone dan Kyaw Soe Oo masih berada di balik jeruji besi," kata Stephen J. Adler.

Foto-foto dari perbatasan AS

Dalam kategori fotografi berita aktual, 11 fotografer Reuters menyumbangkan gambar untuk paket foto "On the Migrant Trail to America," yang menunjukkan para pencari suaka dan pengungsi dari Amerika Tengah di perbatasan AS.

Satu foto yang dibuat Kim Kyung-Hoon menunjukkan para migran melarikan diri dari serangan air mata yang diluncurkan aparat AS ke wilayah Meksiko di perbatasan antara San Diego dan Tijuana. Dalam foto terlihat seorang ibu membawa anak perempuan kembarnya, yang satu memakai popok dan sandal karet, yang lainnya bertelanjang kaki, ketika berusaha lari dari tabung gas air mata yang berasap.

Kasus-kasus penembakan massal

Florida South Sun Sentinel memenangkan penghargaan layanan publik karena "mengekspos kegagalan para pejabat sekolah dan penegak hukum sebelum dan setelah penembakan mematikan di Marjory Stoneman Douglas High School," kata dewan Pulitzer. Tujuh belas orang tewas dalam pembantaian di SMA Parkland, Florida, pada 14 Februari 2018.

Pittsburgh Post-Gazette memenangkan hadiah berita utama karena liputannya yang "mendalam, penuh empati" tentang pembantaian di sinagoge Tree of Life Pittsburgh yang menewaskan 11 orang pada 27 Oktober 2018.

Dewan Pulitzer juga memberikan catatan khusus kepada Capital Gazette of Annapolis, Maryland, untuk "tanggapan berani mereka terhadap kasus pembunuhan jurnalis terbesar dalam sejarah AS di di ruang kerjanya." Seorang pria bersenjata menembak dan membunuh lima orang di kantor Capital Gazette of Annapolis pada 28 Juni 2018.

hp/vlz (rtr, ap, afp)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada