Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Pertama Kali Sejak Invasi, Presiden Jerman Kunjungi Kyiv

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Pertama Kali Sejak Invasi, Presiden Jerman Kunjungi Kyiv
Iklan

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier tiba di Kyiv pada hari Selasa (25/10), ini adalah kunjungan pertamanya ke Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu.

"Pesan saya kepada Ukraina adalah, kami tidak hanya berdiri di sisi Anda. Kami akan terus mendukung Ukraina, secara ekonomi, politik, dan juga militer," katanya setelah tiba di ibu kota Ukraina.

Baca Juga:

Steinmeier juga menyampaikan pesan kepada masyarakat Jerman, jangan lupakan apa arti perang ini bagi orang-orang di sini di Ukraina. "Betapa banyak penderitaan, berapa banyak kehancuran yang ada. Orang-orang di Ukraina membutuhkan kita."

"Penting bagi saya, terutama sekarang dalam fase serangan udara dengan drone, rudal jelajah dan roket, untuk mengirim pesan solidaritas kepada Ukraina," tambah presiden Jerman itu.

Kehadiran Presiden Steinmeier di Ukraina telah dinantikan sejak Kamis (20/10) lalu. Namun, perjalanan itu dibatalkan karena alasan keamanan, di mana Kyiv dibom oleh rudal dan drone Moskow.

Baca Juga:

Seorang pejabat pemerintah di Berlin ketika itu mengatakan, otoritas keamanan dan Kementerian Luar Negeri Jerman menyarankan Steinmeier untuk tidak pergi dan menjadwalkan ulang kunjungan tersebut. Namun, para pemimpin negara lainnya terus mengunjungi Kyiv, seperti Presiden Swiss Ignazio Cassis yang mengunjungi ibu kota Ukraina pada hari yang sama saat Steinmeier dijadwalkan tiba.

Pembatalan kunjungan di bulan April lalu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Steinmeier sudah merencanakan perjalanan ke Kyiv pada bulan April lalu, bersamaan dengan kunjungan Presiden Polandia, Lituania, Estonia, dan Latvia. Namun, pemerintah Ukraina tidak mengundang Steinmeier, dengan alasan sikapnya yang ramah Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

Posisi Ukraina itu membuat marah politisi Jerman. Steinmeier sendiri sebelumnya mengaku melakukan kesalahan terkait kebijakan terhadap Rusia. Baru pada awal Mei, Steinmeier dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akhirnya berhasil memperbaiki hubungan diplomatik lewat panggilan telepon. Presiden Zelenskyy secara pribadi mengundang Steinmeier untuk mengunjungi Ukraina.

Beberapa politisi Jerman juga telah melakukan perjalanan ke negara yang dilanda perang itu, termasuk Kanselir Olaf Scholz.

ha/as (dpa, Reuters)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada