Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Tarif Rp3,7 Juta Taman Nasional Komodo Dibatalkan

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Tarif Rp3,7 Juta Taman Nasional Komodo Dibatalkan
Iklan

Rencana penerapan tarif Rp3,7 juta untuk wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo akhirnya dibatalkan pemerintah. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

"Sudah ditarik dan dibatalkan jadi tidak ada kenaikan untuk Komodo," ujar Sandiaga di Rakornas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kamis (15/12), dikutip dari detikTravel.

Baca Juga:

Namun demikian, Sandiaga tidak menyebutkan kapan kepastian penarikan kebijakan soal tarif ke TN Komodo itu. Saat rapat dengan Komisi X DPR akhir November lalu, Sandiaga sempat mengungkap bahwa banyak pelaku wisata yang khawatir kunjungan turis menurun jika tarif fantastis TN Komodo diterapkan.

"Banyak yang memberikan informasi penundaan kunjungan pariwisata mancanegara dan menunggu hasil kebijakan kita," kata Sandiaga.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) awalnya berencana menaikkan tarif ke TN Komodo menjadi Rp3,7 juta per 1 Januari 2023. Rencana tersebut menuai protes dari para pelaku wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, pada Agustus lalu.

Pelaku wisata semringah

Baca Juga:

Kabar tentang pembatalan kenaikan tarif Rp3,7 juta ke Taman Nasional Komodo disambut gembira pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies/ASITA) Manggarai Raya, Evodius Gonsomer mengatakan, pihaknya akan segera menginformasikan pembatalan kenaikan tarif ini kepada wisatawan, khususnya yang sudah booking untuk berkunjung ke Labuan Bajo pada Januari nanti.

"Kami akan infokan kepada para wisatawan yang sudah booking di bulan Januari tentang keputusan dari pemerintah untuk membatalkan kenaikan masuk TN Komodo," kata Evo, Kamis (15/12).

Ia mengatakan selama ini ada banyak wisatawan yang sudah booking untuk berkunjung ke Labuan Bajo tahun depan tapi keputusan finalnya masih menunggu kepastian tarif ke TN Komodo. Dengan adanya keputusan pembatalan tarif ini oleh Pemerintah, ASITA akan segera menyampaikannya kepada wisatawan tersebut.

"Sudah banyak yang booking hanya kesepakatannya apabila tarif masuk TN Komodo (Rp3,75 juta) diterapkan maka otomatis kunjungannya dibatalkan," ungkap Evo.

Ia optimis kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo tahun depan akan meningkat setelah pembatalan kenaikan tarif tiket ke TNK. Diketahui, kunjungan wisatawan yang sempat tinggi ke Labuan Bajo hingga pertengahan tahun ini tiba-tiba merosot tajam pada Agustus usai mencuatnya rencana kenaikan tarif Rp3,7 Juta ke TN Komodo oleh PT Flobamor, BUMD milik Pemprov NTT

"Kami punya keyakinan bahwa kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo akan ramai kembali," ujar Evo.

Kendati rencana kenaikan tarif ini sebelumnya adalah kehendak Pemprov NTT, namun Evo tetap memberikan ucapan terima kasih kepada Gubernur NTT Viktor Laiskodat.

"Saya sebagai ketua Asita Manggarai Raya mengucapkan terimakasih kepada pihak pemerintah secara khusus kepada Gubernur NTT Bapak Viktor Laiskodat atas sikap tulus dan kepeduliannya terhadap situasi ekonomi masyarakat yang sulit pasca COVID-19. Salam hormat dari kami komunitas pelaku pariwisata Labuan Bajo," ujarnya.

Dongkrak kunjungan turis ke TN Komodo

Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut menyambut baik keputusan Pemerintah Pusat membatalkan rencana kenaikan tarif Rp3,7 juta ke Taman Nasional Komodo (TNK) pada 1 Januari 2023. Pembatalan itu dinilai akan mendongkrak kunjungan wisatawan ke TNK.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Pusat yang sudah menjawab keresahan pelaku pariwisata selama ini. Karena sejak Agustus waktu itu disampaikan ditunda ke 1 Januari, tapi dalam kurun waktu ini tidak ada informasi dari pemerintah provinsi ke kami, jadi atau tidak (kenaikan tarif ke TN Komodo)," kata Pius Baut di Kantornya, Kamis (15/12) sore.

Ia mengatakan, kabar pembatalan kenaikan tarif ini akan menciptakan kepastian pasar pariwisata untuk menjual maupun membeli paket wisata, yang selama ini menunggu kepastian dari pemerintah.

"Informasi ini memberi kepastian kepada pasar pariwisata sehingga teman-teman pelaku wisata sudah bisa memastikan atau menjual paket wisata tahun 2023 dengan tarif seperti biasa, normal yang berlaku selama ini ke TN Komodo," ujar Pius Baut.

Ia pun berharap keputusan tertulis atau surat edaran dari pemerintah pusat terkait pembatalan tarif ini agar memberi legitimasi yang kuat. Pembatalan tarif ini, lanjut dia, seperti mengangkat beban yang dipikul terkait dengan kondisi pelaku wisata yang menjadi terdampak rencana kenaikan tarif ke TN Komodo tersebut.

"Karena beban kami selama ini beban terhadap pelaku pariwisata, karena kami merasakan apa yang dirasakan teman-teman pelaku pariwisata. Sementara kami sendiri belum bisa menjawab selama ini," kata Pius Baut.

"Selama ini kan begitu karena keputusan ada di Pusat dan Provinsi. Ini juga membuat kami tidak berpikir lagi tentang ini. Itu sudah ada jawaban dari pemerintah pusat, tidak ada pertanyaan lagi dari pelaku pariwisata," lanjut dia.

Ia mendorong pelaku pariwisata di Labuan Bajo untuk mulai menjual paket destinasi seperti harga normal yang berlaku selama ini. Ia pun optimis kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo akan kembali meningkat, dan berharap jumlahnya bisa melampaui jumlah kunjungan wisatawan tahun 2019 sebanyak 256.609 wisatawan.

"Kita prediksi dengan pembatalan ini tentu pasar sudah pasti, wisatawan berani membeli paket-paket wisata ke Labuan Bajo dengan harga normal, tentu itu akan meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo," katanya.

"Kami berharap akan kembali normal atau lebih tinggi dari 2019. Kita berharap tahun depan seperti itu atau lebih tinggi lagi karena ada kepastian soal tarif," pungkas Pius Baut.

Diketahui, kunjungan wisatawan yang sempat tinggi ke Labuan Bajo hingga pertengahan tahun ini tiba-tiba merosot tajam pada Agustus usai mencuatnya rencana kenaikan tarif Rp3,7 juta ke TN Komodo oleh PT Flobamor, BUMD milik Pemprov NTT. Penurunan kunjungan wisatawan pada Agustus 2022 itu terjadi pada wisatawan nusantara (wisnus).

Pada Agustus, kunjungan wisnus pada Juli mencapai 15.332 orang, menurun drastis menjadi 7.169 pada Agustus. Anjloknya tingkat kunjungan wisatawan itu berlanjut hingga November.

Di sisi lain, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) memang meningkat hampir 2.000 orang pada Agustus menjadi 12.041 orang. Tapi, jumlahnya kembali anjlok pada September menjadi 7.940 orang dan terus menurun hingga November. (gtp/ha)

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

3 Fakta Tentang Tarif Rp 3,7 Juta TN Komodo Dibatalkan

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada