Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

PM Australia Sebut KDRT sebagai "Krisis Nasional"

Reporter

Editor

dw

image-gnews
PM Australia Sebut KDRT sebagai
Iklan

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyebut kekerasan domestik atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebagai "krisis nasional”, saat ribuan orang melakukan aksi protes di seluruh negeri terhadap kekerasan pada perempuan.

"Krisis nasional mengharuskan tanggapan nasional pula,” kata Albanese pada Senin (29/04) dalam unggahannya di media sosial X/Twitter.

Baca Juga:

"Itulah mengapa saya mengumpulkan Kabinet Nasional pada Rabu (01/05) pagi untuk mengambil tindakan terhadap kekerasan pada perempuan,” tambahnya.

Sedikitnya 27 perempuan Australia meninggal dunia sepanjang tahun ini, yang diduga terjadi akibat kekerasan berbasis gender.

"Fakta bahwa ... seorang perempuan meninggal dunia rata-rata setiap empat hari di tangan pasangannya adalah sebuah krisis nasional,” ungkap PM Albanese pada siaran televisi Nine Network.

Aksi protes menuntut UU yang lebih ketat

Baca Juga:

Ribuan orang ikut serta dalam unjuk rasa di berbagai kota di Australia pada Minggu (28/04), untuk menyerukan undang-undang yang lebih ketat terhadap kekerasan pada perempuan.

PM Albanese, Menteri Perempuan Australia Katy Gallagher dan Menteri Layanan Sosial Amanda Rishworth juga ikut hadir dalam aksi protes di ibu kota Australia, Canberra pada Minggu (28/04). Ketiganya sempat mendapat sambutan yang kurang bersahabat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para demonstran meneriaki para pemimpin pemerintah tersebut dengan mengatakan, "kami ingin tindakan nyata” serta "lakukan pekerjaan Anda.”

PM Albanese pun menekankan pentingnya untuk lebih fokus pada para pelaku dan bagaimana cara untuk mencegah kekerasan.

"Kita perlu mengubah budaya, kita perlu mengubah sikap, kita perlu mengubah sistem hukum,” ungkapnya dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Pada Senin (29/04), PM Australia itu mengungkapkan bahwa aksi protes tersebut merupakan seruan bagi pemerintah Australia untuk mengambil tindakan dan berbuat lebih banyak demi mencegah tindakan kekerasan di negara itu.

"Perempuan di Australia berhak mendapatkan yang lebih baik, pemerintah harus berusaha lebih baik dan sebagai masyarakat kita harus bertindak lebih baik,” tulis Albanese di akun X/Twitter.

(kp/gtp)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada